BUPATI TAKALAR, Syamsari Kitta (kiri) dan Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Palubuhu, duduk berdampingan pada acara penandatanganan perjanjian kerjasama antara PT KBN dengan Unhas, di Ruang Rapat A Lantai IV Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Jumat, 31 Januari 2020. (ist)
---------
Sabtu, 01 Februari 2020
Kembangkan
Kawasan Industri Takalar, Unhas dan PT KBN Adakan Kerja Sama
-
Syamsari
Kitta: Sudah Masuk RPJMN 2019-2024
-
Sattar
Taba: Takalar Miliki Banyak Keunggulan
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang merupakan salah sati perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, menyepakati kerja sama dalam bidang Jasa Konsultan, Advokasi, Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta Pengabdian masyarakat.
Kesepahaman tersebut
tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh
Direktur Utama PT KBN, HM Sattar Taba, dan Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina
Pulubuhu, di Ruang Rapat A Lantai IV Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Jumat, 31
Januari 2020.
Penandatanganan perjanjian
kerjasama tersebut turut disaksikan Bupati Takalar, Syamsari Kitta, Komisaris
Utama PT KBN, Irjen Pol (Purn) Ngadino, Dewan Direksi PT KBN, dekan lingkup
Unhas, beberapa ketua lembaga lingkup Unhas, dan para direktur.
Rektor Unhas, Dwia
Aries Tina Pulubuhu, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas
kepercayaan PT KBN untuk menjadikan Unhas bagian dari upaya pengembangan
kawasan industri di Kabupaten Takalar.
“Saya percaya
pengembangan kawasan industri yang melibatkan BUMN ini akan memberi dampak
besar bagi perkembangan ekonomi dan industri di Kabupaten Takalar, dan bahkan
Indonesia Timur. Ini tentu menjadi perhatian kami sebagai perguruan tinggi yang
memiliki tanggung jawab sosial. Di sisi lain, ini juga membantu dalam
penyerapan alumni Unhas dalam dunia kerja,” tutur Dwia.
Sudah
Masuk RPJMN 2019-2024
Bupati Takalar, Syamsari
Kitta, dalam kesempatan yang sama mengemukakan bahwa rencana pembangunan pembangunan
dan pengembangan kawasan industri di Takalar telah dibahas sejak 2019 lalu
dengan melibatkan PT KBN sebagai mitra.
“Kawasan Industri Terpadu
Takalar telah masuk dalam RPJMN 2019 - 2024 sebagai kawasan industri di luar Pulau
Jawa. Kolaborasi antara pemerintah, PT KBN, dan Unhas diharapkan bisa
menghasilkan program-program berkualitas untuk pengembangan kawasan,” kata Syamsari.
Komisaris Utama PT KBN,
Irjen Pol (purn) Ngadino, menjelaskan, PT KBN yang merupakan salah satu
perusahaan BUMN dalam salah satu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) membahas beberapa
rencana pembangunan, termasuk pengembangan Kawasan Industri Terpadu di Takalar.
Kolaborasi segitiga
antara Pemerintah Kabupaten Takalar, PT KBN, dan Unhas diharapkan dapat
mewujudkan rencana tersebut.
“Hasil RUPS juga sudah
disahkan oleh pemegang saham. Olehnya itu, kita pikir karena tugas tersebut
sudah disahkan oleh pemegang saham, otomatis sudah menjadi kewajiban untuk
melaksanakannya. Apalagi investasinya cukup besar yang mana bisa dikembangkan
untuk usaha masyarakat Kabupaten Takalar secara umum,” papar Ngadino.
Takalar
Miliki Banyak Keunggulan
Direktur Utama PT KBN,
HM Sattar Taba, menambahkan, pembangunan Kawasan Industri di Takalar telah lama
dirancang.
Lokasi Kabupaten
Takalar dengan beberapa keunggulan yang tidak dimiliki daerah lain seperti
letaknya yang berdekatan dengan kawasan pertambangan batu bara Kalimantan
menjadi faktor yang mempengaruhi pilihan untuk mengembangkan kawasan industri
di daerah tersebut.
“Takalar memiliki
banyak keunggulan dibanding daerah lain. Lokasinya yang strategis mampu menekan
biaya produksi. Selain itu, lahan juga sudah ada, dekat dengan CPO, batu bara Kalimantan,
dan sumber listrik tersedia,” jelas Sattar. (Hasdar Sikki)