“Jangan lengah. Sudah dua teman saya profesor meninggal dan sudah dua profesor di Makassar positif Covid-19, yaitu Prof Idrus Paturusi dan Prof R dan Nyonya, adik saya Dr Zulkarnain Maidin MAg, dan kemanakan saya menjadi PDP aatau Pasien dalam Pengawasan.”
- Prof Alimin Maidin -
(Ketua Dewan Dakwah Sulsel / Profesor Public Health)
-----------
Senin, 30 Maret 2020
Alimin
Maidin: Sudah Dua Profesor Meninggal karena Virus Corona
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Pemerintah dan masyarakat diminta tidak
lengah terhadap penyebaran virus Copid-19 atau virus corona, penyebarannya
sulit dideteksi dan sudah banyak berjatuhan korban jiwa.
“Jangan lengah. Sudah dua
teman saya profesor meninggal dan sudah dua profesor di Makassar positif
Covid-19, yaitu Prof Idrus Paturusi dan Prof R dan Nyonya, adik saya Dr
Zulkarnain Maidin MAg, dan kemanakan saya menjadi PDP aatau Pasien dalam
Pengawasan,” ungkap Ketua Dewan Dakwah Sulsel yang juga Profesor Public Health
(guru besar kesehatan masyarakat) dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar,
Prof Alimin Maidin.
Imbauan keras itu ia
tulis di media sosial WhatsApp (WA), Jumat pagi, 27 Maret 2020, dan beredar luas
di berbagai grup WA. Tulisan itu beredar di grup-grup WA, karena pada akhir
tulisannya ia menulis kata “Teruskan.”
Redaksi Pedoman Karya
kemudian menghubungi beliau via pesan singkat (sms) pada Senin, 30 Maret 2020,
untuk mengkonfirmasi dan meminta izin kepada beliau untuk memuatnya di www.pedomankarya.co.id, dan
alhamdulillah beliau menyetujuinya.
Alimin mengatakan, menyikapi
suasana perang melawan virus corona (Covid-19) dan Makassar sudah dinyatakan suasana
darurat, maka dirinya selaku Ketua Dewan Dawah Sulsel dan sebagai Profesor
Public Health (kesehatan masyarakat), menyampaikan imbauan keras.
“Kita harus mendukung gubernur
dan pemerintah untuk tidak berkumpul lebih dari tiga orang alias tidak usah adakan
shalat Jumat bersama,” kata Alimin.
Masdjid-masjid diimbau sementara
waktu tidak keluarkan suara adzan, cukup ke dalam saja (Masjid Al-Markaz Al-Islami
Makassar sudah tidak ada Jumatan sejak pekan lalu).
“Semua orang wajib
pakai masker. Ikuti tata cara melindungi diri dan keluarga dari tertular virus
corona atau tinggal di rumah masing-masing. Lockdown di rumah masing-masing,”
tegas Alimin.
Pesantren-pesantren
juga diimbau supaya diliburkan. Ia meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada
para AGH (Anre Gurutta Haji atau para kiyai), ustadz, dan para aktivis Islam
lainnya (atas surat terbuka dan imbauan keras yang ditulisnya, red).
“Ini demi kemaslahatan
umat dan bangsa. Terus terang saat saya menulis ini, hati saya menjerit sambil
meneteskan air mata dan berdoa kepada Azza wa Jalla, agar umat ini jangan punah
karena makhluk Allah yang sangat kecil ini (cirus corona, red). Amin ya Rabbil Aalamin 99x. Wassalam,” tulis
Alimin.
Di akhir suratnya,
Alimin menulis “ALLAHU AKBAR 9x, tetap semangat dan olahraga dan makan makanan
bergizi, dan tingkatkan immunitas tubuh masing-masing.”
“Tetap di rumah karena
Makassar sudah transmisi lokal, pasien tertular virus corona padahal tidak
pernah tinggalkan Makassar. Salam. Teruskan,” tulis Alimin. (yat)