SEMINAR DARING. Himpunan Mahasiswa Doktor Ilmu Ekonomi (Himadie) Unhas, mengadakan seminar bertajuk “Menakar Dampak Pandemi Corona Bagi Perekonomian Indonesia” yang diadakan secara daring (online) menggunakan aplikasi Zoom, Selasa, 24 Maret 2020. (ist)
--------
Kamis, 26 Maret 2020
Berikan
Subsidi kepada Masyarakat Miskin Selama Pandemi Corona
-
Himadie
FEB Unhas Gelar Seminar Daring
-
Topik:
Menakar Dampak Pandemi Corona Bagi Perekonomian Indonesia
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Pandemi corona sangat berdampak
terhadap perekonomian dunia, termasuk perekonomian Indonesia. Dan masyarakat
miskin akan semakin miskin dan menderita, apalagi dengan adanya pembatasan
ruang gerak dan imbauan tidak keluar rumah selama pandemi corona.
“Pemerintah harus hadir
dan membuat program dalam bentuk jaring pengaman sosial untuk memberikan
subsidi bagi masyarakat miskin dan masyarakat yang tidak mempunyai pendapatan
tetap,” tegas salah seorang alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas
Hasanuddin (Unhas) Makassar yang kini bermukim di Palu, Sulawesi Tengah, Dr
Chaerul Anam.
Hal itu ia kemukakan pada
seminar bertajuk “Menakar Dampak Pandemi Corona Bagi Perekonomian Indonesia”
yang diadakan secara daring (online) menggunakan aplikasi Zoom, oleh Himpunan
Mahasiswa Doktor Ilmu Ekonomi (Himadie) Unhas, Selasa, 24 Maret 2020.
Ketua Program Studi
Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr Anas Iswanto
Anwar SE MA, selaku pembicara mengatakan, sektor pariwisata adalah satu sektor
yang paling terpukul dengan adanya pandemi corona.
Sektor pariwisata
terpukul karena pemerintah setiap negara di dunia ingin mencegah penyebaran
virus corona dengan cara memberlakukan pembatasan perjalanan pada orang yang
akan bepergian, terutama dari dan ke negara China, serta negara lain yang sudah
mewabah virus corona.
“Upaya pemerintah
menghadapi dampak wabah corona terhadap perekonomian, tidak bakal berjalan
mudah. Strategi apa pun yang bakal dilakukan tidak sepenuhnya mampu
mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang berada pada kisaran lima
persen,” kata Anas.
Selain dampak negatif,
katanya, salah satu dampak positifnya adalah terbukanya peluang pasar ekspor
baru selain ke China.
Di sisi lain, peluang
memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena pemerintah akan
lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada menarik
keuntungan dari luar negeri.
“Kondisi ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai koreksi agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian
global sedang terguncang,” kata Anas.
Dalam sesi tanya jawab,
Dr Yongris mengemukakan tentang pentingnya memiliki tabungan bagi masyarakat,
sehingga dalam kondisi yang tidak menentu ini tetap bisa memiliki daya beli
yang cukup.
Seratus
Peserta
Moderator seminar, Mustakim
Muhlis, yang juga Ketua Himadie FEB Unhas, menjelaskan, seminar dalam secara
daring dilaksanakan sebagai wujud partisipasi mahasiswa Doktoral Ilmu Ekonomi
FEB Unhas pada himbauan work from home dari pemerintah.
“Walaupun kita semua
tinggal di rumah, tetapi pengembangan keilmuan dan akademik harus tetap jalan
dengan topik yang update sesuai dengan kondisi sekarang ini. Jumlah peserta
melebihi 100 orang yang berasal dari Makassar, Jakarta, Palu, Flores dan beberapa
kabupaten di Sulsel,” kata Mustakim. (jw)