“Mahalnamo
sekarang harga maskerka,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
ngobrol-ngobrol berdua di pos ronda.
“Kenapa bisa mahal? Berapami sekarang hargana? Biasanya kan dua ribu rupiahji,” kata Daeng Tompo’.
“Tadi
saya cari masker di Kimia Farma, ternyata hargana delapan puluh ribu rupiah,”
ungkap Daeng Nappa’.
“Masker bagaimanami itu? Kenapa mahal sekali?” tanya Daeng Tompo’. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
-------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 26 Maret 2020
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Mahalnamo
Sekarang Harga Maskerka
“Mahalnamo
sekarang harga maskerka,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
ngobrol-ngobrol berdua di pos ronda.
“Kenapa
bisa mahal? Berapami sekarang hargana? Biasanya kan dua ribu rupiahji,” kata
Daeng Tompo’.
“Tadi
saya cari masker di Kimia Farma, ternyata hargana delapan puluh ribu rupiah,”
ungkap Daeng Nappa’.
“Masker
bagaimanami itu? Kenapa mahal sekali?” tanya Daeng Tompo’.
“Yang
jelas bukan masker biasa, yang hargana dua ribu rupiah,” kata Daeng Nappa’
sambil tersenyum.
“Tapi
kenapa bisa mahal harga maskerka?” tanya Daeng Tompo’.
“Karena
sekarang susahmi dicari di apotik dan di minimarket. Mungkin banyak orang yang
booking, karena sekarang mewabahmi virus corona yang mematikan,” tutur Daeng
Nappa’.
“Oh,
berarti gara-gara virus corona, harga masker jadi naik,” gumam Daeng Tompo’.
“Begitumi
kapang,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum. (asnawin)
Kamis,
26 Maret 2020
------
Obrolan sebelumnya:
Banyakna Orang Takut Sama Corona
Dimanami Itu Arloji Mahalta’?
Teganya Itu Pak Polisi Perlakukan Guru Seperti Penjahat
------
Obrolan sebelumnya:
Banyakna Orang Takut Sama Corona
Dimanami Itu Arloji Mahalta’?
Teganya Itu Pak Polisi Perlakukan Guru Seperti Penjahat