SANTAI. Beberapa guru SD Negeri Borong, Makassar, Selasa, 21 April 2020, mengikuti pelatihan Highly Functioning Education Consultang Services (HAFECS) secara daring. Peserta kegiatan ini sebanyak 250 orang dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Yogyakarta, NTT, Bandung, Jakarta, dan Makassar.
-------
Selasa, 21 April 2020
Guru
SDN Borong Makassar Ikut Pelatihan HAFECS Secara Daring
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Belajar sambil sesekali bercengkerama
ditemani putu cangkir, sekotak kurma dan cemilan mungkin hanya bisa terjadi di
kelas daring (online). Karena kalau di kelas pelatihan biasa, kesannya formal
dan kaku.
Begitulah
yang tampak di ruang guru SD Negeri Borong, Selasa, 21 April 2020. Dalam ruang
guru yang biasa difungsikan untuk rapat itu, duduk berhadapan dalam posisi
saling menjaga jarak, Kepala SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir MPd,
Rosmiaty SPd, Evawaty Bahtiar SPd, dan Andi Etty Cahyani SPd.
Keempatnya
menggunakan masker karena mengikuti imbauan pemerintah akibat pandemi virus
corona. Mereka merupakan bagian dari pembelajaran Highly Functioning Education
Consultang Services (HAFECS) secara daring. Peserta kegiatan ini sebanyak 250
orang dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Yogyakarta, NTT, Bandung, Jakarta,
dan Makassar.
Terdengar
dari gawai suara Dr (cand) Zulfikar Alimuddin BEng MM, Director of Global
Islamic Boarding School, pemateri yang tengah memaparkan tentang bagaimana
melatih kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan terampil dalam mengambil
keputusan.
Hendriati
Sabir mengatakan, ada 10 guru dari SD Negeri Borong yang ikut kegiatan ini. Ia
melanjutkan, sekolahnya ikut satu kelompok karena memang dipersyaratkan seperti
itu. Semua peserta akan mendapat e-sertifikat.
Pelatihan
ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Ada sesi pemateri memberi penjelasan
terlebih dulu lalu peserta dikasi kesempatan interaktif untuk tanya jawab.
“Materi
pelatihan ini cukup bagus, cuma penjelasan teorinya cukup panjang. Bagus kalau
kemudian ada yang memvideokan, sehingga bisa dipelajari kembali,” kata
Hendriati Sabir.
Beberapa
peserta membuat tangkapan layar lalu memposting sebagai status WhatssApp (WA)
mereka dibumbui komentar-komentar. Seperti yang dilakukan Evawaty Bahtiar.
Ada
yang membuat status bahwa ia tengah mengikuti pembelajaran online. Ada juga
yang membuat status tentang suasana hatinya. Kebanyakan membagikan
teleconference pembelajaran sedang berlangsung melalui aplikasi zoom tersebut.
Amin
Syam SPd, guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) SDN Borong
malah memvideokan pembelajaran daring HAFECS itu lalu mengunggah ke kanal
YouTube-nya.
Amin
Syam yang mengikuti pembelajaran ini di rumahnya menjelaskan manfaat mengikuti
kelas online ini. Menurutnya, Pelatihan HAFECS class ini dapat meningkatkan
pengetahunnya sebagai guru untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, di mana
pada era itu siswa diajak untuk berpikir tingkat tinggi.
“HAFECS
ini menyajikan beberapa materi tentang bagaimana kita sebagai guru menerapakan
dan mengaplikasikannya pada saat pembelajaran sehari-hari di sekolah,” jelas
Amin Syam.
Lain
lagi pengalaman Neny Wahyuni SPd, guru SDN Borong, yang mengikuti pembelajaran
ini di rumahnya. Neny Wahyuni mengaku sempat kaget setelah mengetahui bahwa
pesertanya begitu banyak dari seluruh Indonesia.
“Ada
bagian yang kurang dipahami karena kurang dijelaskan secara terperinci, apalagi
ditampilkan bagan yang butuh pemaparan sebelum berpindah ke materi lain,” ungkapnya.
Guru
yang akrab disapa Bu Uni itu menambahkan, mungkin karena keterbatasan waktu
sehingga pemateri kurang mengelaborasi jawaban. Berbeda kalau tatap muka yang
bisa lebih interaktif. Problem lain, yakni soal jaringan dan keterbatasan data
internet.
“Tentu pelatihan ini
sangat berharga karena baru pertama kali mengikuti pelatihan berbasis online (daring)
dengan peserta yang cukup banyak,” ungkap Bu Uni dalam wawancara media sosial WhatsApp
(WA). (rt)