Butch O’Hare adalah
salah satu Lieutenant Commander Angkatan Laut, setara dengan Mayor, di Angkatan
Laut Amerika Serikat, pada Perang Dunia II. Dia seorang pilot dan
ditugaskan sebagai penerbang tempur yang berpangkalan di kapal induk Lexington. (Foto: Wikipedia)
--------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 24 April 2020
Kisah Pilot dan Pengacara (1)
Oleh: Asnawin Aminuddin
Banyak kisah inspiratif yang terjadi di dunia ini. Dua di antaranya yaitu kisah seorang pilot dan kisah seorang pengacara di Amerika Serikat. Keduanya hidup sebelum tahun 1945, atau sebelum Indonesia merdeka.
Sang pilot bernama Butch
O’Hare, sedangkan sang pengacara bernama Easy Eddie. Kita mulai dari kisah sang
pilot, Butch O’Hare, yang bernama lengkap Edward Henry O’Hare.
Butch O’Hare adalah
salah satu Lieutenant Commander Angkatan Laut, setara dengan Mayor, di Angkatan
Laut Amerika Serikat, pada Perang Dunia II.
Dia seorang pilot dan
ditugaskan sebagai penerbang tempur yang berpangkalan di kapal induk Lexington.
Suatu hari, seluruh
skadronnya dikirim dalam sebuah misi sangat rahasia. Suatu misi dimana dia akan
menjadi salah satu “wing-man” dari formasi tempur pesawat-pesawat di jajaran
armada kapal induk Lexington.
Saat dia baru saja naik
di udara, dia melihat petunjuk isi tangki bahan bakarnya dan kemudian menyadari
bahwa seseorang telah lupa untuk mengisi penuh tangki bahan bakar pesawat
kesayangannya itu.
Ini berarti bahwa dia
tidak akan punya bahan bakar yang cukup untuk menyelesaikan misinya, apalagi
untuk kemudian kembali ke kapal induknya.
Setelah melapor tentang
masalah yang dihadapi, komandannya kemudian memerintahkan untuk segera kembali
ke kapal induk. Dengan rasa dongkol, karena sebenarnya dia sudah “siap tempur”
bersama dengan teman-temannya, dia pun keluar dari formasi dan kembali ke
pangkalan.
Pada saat dia kembali
ke kapal induk, dia melihat sesuatu yang membuat darahnya mendidih. Satu
skadron pesawat tempur Jepang sedang melaju kencang menuju jajaran kelompok
gugus tugas armada kapal induknya.
Semua pesawat tempur di
kapal induk itu, tengah terbang menjalankan misinya. Jajaran kapal dalam armada
kapal induk Lexington, tiba-tiba saja menjadi sasaran empuk musuh.
Para pilot tempur
armada Lexington sedang pergi dan kapal induk tempatnya bertugas menjadi sangat
tidak berdaya. Tidak ada satupun pesawat yang siap tempur di situ. Dia tidak
dapat memanggil teman-teman skadronnya yang tengah terbang ke arah yang sudah
cukup jauh dan tidak memungkinkan punya cukup waktu kembali untuk menyelamatkan
jajaran armada Lexington.
Dia juga tidak dapat memberi
peringatan kepada armadanya akan bahaya yang sedang mendekat. Hanya ada satu
cara yang dapat dia lakukan; bagaimanapun juga dia harus mengalihkan pasukan
Jepang jauh dari lokasi armadanya.
Mengesampingkan semua
pikiran akan keselamatan pribadinya, dia terbang menuju formasi pesawat-pesawat
tempur Jepang. Dengan menggunakan senapan mesin kaliber 50 mm yang terpasang di
pesawat tempurnya, dia membawa pesawatnya terbang menjulang tinggi dan
menyerang pesawat yang satu dan kemudian pesawat lainnya.
Dengan formasi pesawat
musuh yang mulai berantakan, dia terus saja menembaki pesawat musuh sebanyak-mungkin
sampai semua persediaan amunisi di pesawatnya habis.
Dengan gagah berani,
dia melaksanakan serangannya. Dia selalu mencoba menembaki sayap atau bagian
belakang pesawat musuh dengan harapan dia dapat merusak pesawat musuh
sebanyak-banyaknya, dan membuat mereka tidak dapat terbang normal lagi.
Dan akhirnya, skadron ,
kelompok pesawat tempur Jepang yang putus asa itu, sebagai akibat dari serangan
Mayor O’Hare yang sangat tiba-tiba datangnya, terpaksa terbang beralih ke jalur
lain, yang tidak mengarah ke armada Lexington, tempat Mayor O’Hare bermarkas.
Dengan perasaan yang
sangat lega, Butch O’Hare dan pesawatnya yang compang-camping kembali ke
pangkalan induknya dengan timpang, tertatih-tatih, dengan tangki bahan bakar
yang nyaris kering, serta berhasil melakukan pendaratan darurat dengan selamat.
Setelah tiba, dia
melaporkan seluruh kejadian yang dialaminya. Gambaran film dari kamera di dalam
pesawat O’Hare menceritakan kisah ini.
Kisah yang menunjukkan
tentang usaha dan keberanian Butch untuk melindungi jajaran armada kapal induk
Lexington. Faktanya, dia telah menghancurkan lima (5) pesawat tempur musuh.
Peristiwa ini terjadi
pada 20 Februari 1942, dan atas aksinya itu, Lieutenant Commander Butch O’Hare
dinobatkan menjadi penerbang “Ace” Angkatan Laut pertama dalam Perang Dunia II,
dan penerbang angkatan laut pertama pula yang dianugerahi Medali Kehormatan
Amerika Serikat.
Setahun kemudian (tepatnya
pada 26 November 1943), Butch (yang lahir pada 13 Maret 1914) terbunuh di
usianya yang ke-29 tahun, dalam sebuah perang udara lainnya guna mempertahankan
armada kebanggaannya di perairan internasional panggung perang dunia kedua.
Tanah airnya,
lebih-lebih kampung halamannya, tidak ingin memori akan kepahlawanan Perang Dunia
II ini sirna begitu saja.
Pemerintah dan Kongres
Amerika menetapkan dan mengabadikan nama sang Mayor/Lieutenant Commander Butch
O’Hare sebagai nama dari bandara di Chicago sebagai tribute atau penghargaan
yang tinggi atas keberanian seorang Butch O’Hare dalam menjunjung tinggi
kehormatan Amerika. (bersambung)
------
Sumber:
Hakim, Chappy, 08/11/2009, “2 Cerita Penuh Makna !”,
dikutip pada 24 April 2020, http://www.chappyhakim.com/2-cerita-penuh-makna/
Edward O'Hare, https://en.m.wikipedia.org/wiki/Edward_O'Hare,
dikutip pada 24 April 2020
------
Bagian kedua:
Kisah Pilot dan Pengacara (2-habis)
------
Bagian kedua:
Kisah Pilot dan Pengacara (2-habis)