KB KELILING. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Hj Andi Ritamariani, melepas Tim Pelayanan KB Keliling Cegah Putus Pakai Kontrasepsi yang dirangkaiakan kegiatan Wawar Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Cegah Covid-19 dan Tunda Hamil di masa Pandemi Covid-19, di Kantor BKKBN Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat, 08 Mei 2020. (ist)
----------
Sabtu,
09 Mei 2020
BKKBN Khawatirkan Terjadinya Ledakan Kelahiran Bayi di Sulsel
-
Dampak Pandemi Covid-19 yang Berkepanjangan
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Kepala Perwakilan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan,
Hj Andi Ritamariani, mengkhawatirkan terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
dan kemudian berlanjut dengan bayi (baby
boom) di Sulsel dalam beberapa bulan ke depan.
Kekhawatiran
itu didasarkan pada berkepanjangannya pandemi atau wabah global Corona Viruses Diaseas 2019 (Covid-19) yang melanda dunia saat ini, tak terkecuali Indonesia dan Sulawesi Selatan.
“Jika
kondisi ini terus berlarut, dikhawatirkan tingkat putus pakai KB akan meningkat
dan menyebabkan terjadi Kehamilan
Tidak Diinginkan yang berujung pada fenomena baby boom atau ledakan kelahiran bayi pada beberapa bulan ke depan,” kata Andi Ritamariani.
Hal
itu ia kemukakan saat melepas Tim Pelayanan KB
Keliling Cegah Putus Pakai Kontrasepsi yang dirangkaiakan kegiatan Wawar
Komunikasi, Informasi,
dan Edukasi (KIE) Cegah Covid-19
dan Tunda Hamil di masa
Pandemi Covid-19,
di Kantor BKKBN Sulsel, Jl AP Pettarani,
Makassar, Jumat, 08 Mei 2020.
Andi Ritamariani mengatakan, penyebaran virus corona yang
sangat cepat dan sulit untuk dideteksi menyebabkan banyak
Pasangan Usia Subur (PUS) yang pada awalnya ingin ber-KB akhirnya menunda pergi ke fasilitas kesehatan
(faskes) karena
khawatiran tertular
virus corona.
“Padahal,
di masa pandemi ini,
kontrasepsi sangat dibutuhkan seiring dengan meningkatnya intensitas kedekatan
pasangan suami-istri selama masa isolasi mandiri di rumah,” kata Andi Rita, sapaan akrab Andi Ritamariani.
Pelayanan
KB Keliling yang dilaksanakan BKKBN Sulsel
bekerjasama Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
(DPPKB) Kota Makassar,
dan DPC Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kota Makassar.
Kegiatan
Pelayanan KB dipusatkan pada dua titik, yaitu di Puskesmas Dahlia Kecamatan Mariso, dan Kampung KB
Kelurahan Mariso Kota Makassar.
Dalam
pelayanan tersebut berhasil terlayani sebanyak 115 Akseptor, terdiri atas Implant KB sebanyak 18
Akseptor, Suntik 10 Akseptor, Pil KB 61 Akseptor, dan Kondom 26 Akseptor.
Pelayanan KB Keliling ini sebagai upaya mendekatkan pelayanan KB kepada
masyarakat yang terdampak wabah Covid-19, dimana banyak PUS ingin ber-KB namun ragu dan takut ke fasilitas kesehatan untuk memasang
alat KB akibat wabah Covid-19.
“Saya berharap melalui Pelayanan KB Keliling
ini, akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan Pelayanan KB, sehingga angka
putus pakai KB dapat ditekan dan kasus kehamilan yang tidak diinginkan dapat diminimalkan,” kata Andi Rita
Ia menambahkan, kegiatan pelayanan KB
keliling akan rutin dilaksanakan tidak hanya di Kota Makassar, tetapi juga akan
dikembangkan hingga ke kabupaten dan kota lain se-Sulsel.
Langkah inovatif ini, katanya, diambil sebagai upaya jemput bola dalam
mencegah terjadinya putus pakai KB selama masa Pandemi Covid-19. (ima)