BANTU TUNANETRA. Fakultas Keperawatan Unhas Makassar menyerahan bantuan logistik dan media edukasi
kepada seratusan tunanetra di Makassar melalui Program Bina Desa Fakultas Keperawatan Unhas yang berfokus pada masyarakat
penyandang tunanetra. (ist)
--------
Ahad, 03 Mei 2020
Fakultas
Keperawatan Unhas Bantu Tunanetra di Makassar
-
Sekitar
150 Tunanetra Tergabung dalam Pertuni Makassar
-
Sebagian
Besar Kehilangan Pekerjaan Sejak Pandemi Covid-19
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Fakultas Keperawatan Universitas
Hasanuddin (Unhas) Makassar menyerahan bantuan logistik dan media edukasi
kepada seratusan tunanetra di Makassar.
Bantuan yang diberikan melalui
Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cabang Makassar itu merupakan bagian
dari Program Bina Desa Fakultas Keperawatan Unhas yang berfokus pada masyarakat
penyandang tunanetra.
“Ini merupakan bentuk
kepedulian dan tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat yang merasakan
dampak Covid-19. Fokus ditujukan kepada masyarakat tunanetra, mengingat
kelompok masyarakat ini memiliki jumlah yang tidak sedikit,” kata Ketua Panitia
Program Bina Desa Fakultas Keperawatan, Arnis Puspitha, seusai penyerahan
bantuan di Kantor Pertuni, Jl Sunu 3, Jumpandang Baru, Kecamatan Tallo, Makassar,
Jumat, 01 Mei 2020.
Dia mengatakan, di
Makassar terdapat kelompok masyarakat penyandang tunanetra yang tergabung dalam
Persatuan Tunanetra Indonesia, dengan jumlah anggota 150 orang.
“Mayoritas penyandang
tunanetra ini mendapatkan penghasilan dari pekerjaan sebagai penyedia jasa
pijat, tapi sejak pandemi Covid-19 atau virus corona, mereka kehilangan
penghasilan,” jelas Arnis.
Persoalan lain,
lanjutnya, yaitu kurangnya media edukasi dan sosialisasi pencegahan Covid-19
yang cocok dan mudah dipahami oleh masyarakat penyandang tunanetra.
Karena itulah, sebagai
bagian dari pengabdian masyarakat, Fakultas Keperawatan Unhas membuat media
edukasi audio yang bisa digunakan untuk menyerap informasi terkait perkembangan
dan cara pencegahan Covid-19.
“Kegiatan kita di antaranya
pemberian edukasi pencegahan Covid-19 dan panduan Pembatasan Sosial Berskala
Besar atau PSBB dalam bentuk audio. Juga ada bantuan logistik serta pemberian
bantuan sabun cuci tangan cair 50 bungkus dan masker kain 100 lembar,” sebut Arnis.
Melalui Program Bina
Desa, katanya, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian sosial mahasiswa,
terutama pada masa pandemi Covid-19.
“Melalui edukasi
melalui audio digital tentang materi pencegahan penularan Covid-19 dan panduan
PSBB, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan membaiknya perilaku
pencegahan penularan pada masyarakat penyandang tunanetra, seperti cara cuci
tangan, penggunaan masker, jaga jarak, dan sebagainya,” kata Arnis. (kiya)