“Banyak
toko ditutup paksa, bahkan ada yang dicabut izin usahanya, karena mereka
melanggar aturan PSBB. Dan sebagian kasus seperti itu didahului pertengkaan dan
keributan antara Satpol PP dengan pemilik, karyawan, atau sekuriti toko,”
lanjut Daeng Nappa’.
-------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 10 Mei 2020
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Kasianna
Itu Satpol-ka Kodong
“Kasianna
itu Satpol-ka kodong,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat jalan-jalan
pagi seusai shalat subuh.
“Kasian
kenapai?” tanya Daeng Tompo’.
“Selama
dua minggu penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), anggota Satpol PP
berada di garis terdepan berhadapan langsung dengan masyarakat dengan dibantu
anggota Polri dan TNI,” tutur Daeng Nappa’.
“Terus,”
potong Daeng Tompo’.
“Banyak
toko ditutup paksa, bahkan ada yang dicabut izin usahanya, karena mereka
melanggar aturan PSBB. Dan sebagian kasus seperti itu didahului pertengkaan dan
keributan antara Satpol PP dengan pemilik, karyawan, atau sekuriti toko,”
lanjut Daeng Nappa’.
“Terus,”
potong Daeng Tompo’ lagi.
“Begitu
izin usaha toko-toko tersebut dicabut, termasuk beberapa toko besar, eh tiba-tiba
ada instruksi dari atas supaya toko dibiarkan buka selama masa PSBB,” papar
Daeng Nappa’ dengan wajah memerah.
“Deh,
bisanya tawwa itu? Kenapa bisa begitu? Hilangmi itu kodong wibawana Satpol-ka,”
kata Daeng Tompo’.
“Itumi
kubilang tadi, bilang kasianna itu Satpol-ka kodong,” ujar Daeng Nappa’.
“Tapi
sebenarnya bukan hanya Satpol PP yang malu. Itu pejabat yang di atas, yang
menginstruksikan supaya toko dibiarkan buka selama masa PSBB, justru dia itu
yang malu, kalau adaji maluna,” kata Daeng Tompo’.
“Putusmi
kapang urat saraf maluna,” kata Daeng Nappa’ dan keduanya pun berjalan tanpa
kata-kata selama beberapa lama. (asnawin)
Ahad,
10 Mei 2020
-------
Obrolan sebelumnya:
Kekuasaan itu Memang Menggoda
Mereka Berbagi, Kita Dikurangi Gaji
Ada Ustadz Senior Tidak Mau Dipanggil Kiyai
-------
Obrolan sebelumnya:
Kekuasaan itu Memang Menggoda
Mereka Berbagi, Kita Dikurangi Gaji
Ada Ustadz Senior Tidak Mau Dipanggil Kiyai