“Temanku bilang, jadi kalau seorang profesor menduduki jabatan di tempat lain, misalnya walikota, gubernur, menteri, atau jabatan lebih tinggi dari itu, maka sejatinya dia tidak boleh lagi disebut profesor,” kata Daeng Tompo’ menirukan ucapan temannya yang profesor.
--------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 15 Mei 2020
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Masih
Bisakah Itu Gubernur Disebut Profesor?
“Masih
bisakah itu gubernur disebut profesor?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’
saat minum sarabba di samping Puskesmas seusai keduanya shalat tarwih bersama
keluarga di rumah masing-masing.
“Saya
juga pernah tanyakan itu di kampus. Kebetulan ada teman kuliah dulu yang
sekarang sudah profesor,” kata Daeng Tompo’.
“Jadi
apa nabilang itu temanta’?” tanya Daeng Nappa’.
“Dia
bilang profesor itu jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar
di lingkungan satuan pendidikan tinggi. Namanya guru besar. Karena jabatan,
maka seorang guru besar atau profesor mendapat tunjangan jabatan,” kata Daeng
Tompo’.
“Jadi?”
potong Daeng Nappa’.
“Temanku
bilang, jadi kalau seorang profesor menduduki jabatan di tempat lain, misalnya
walikota, gubernur, menteri, atau jabatan lebih tinggi dari itu, maka sejatinya
dia tidak boleh lagi disebut profesor,” kata Daeng Tompo’ menirukan ucapan
temannya yang profesor.
“Karena
dia tidak boleh rangkap jabatan?” tanya Daeng Nappa’.
“Betul.
Selain tidak boleh rangkap jabatan, kalau dia sudah jadi pejabat negara, maka
tugasnya sebagai dosen dan sebagai profesor tentu tidak bisa lagi maksimal
dijalankan,” kata Daeng Tompo’.
“Oh
begitu?” gumam Daeng Nappa’.
“Dulu
kita punya Wapres Boediono. Dia itu profesor, tapi namanya hanya ditulis Boediono.
Menteri-menteri yang dari kalangan kampus dan sudah bergelar profesor, juga
tidak ada lagi yang ditulis profesor di depan namanya. Gubernur DKI Jakarta,
Anies Baswedan itu juga profesor, bahkan dia mantan rektor, tapi namanya cukup
ditulis Anies Baswedan tanpa embel-embel profesor,” tutur Daeng Tompo’.
“Kalau
yang terakhir ini, temanta’ yang bilang atau kita’?” tanya Daeng Nappa’ seraya
tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Pallangga,
Jumat, 15 Mei 2020
-----
Obrolan sebelumnya:
Naikmi Lagi Tarif BPJS-ka
Bisakah Itu Dosen Jadi Pejabat Walikota?
Kasianna Itu Satpol-ka Kodong
-----
Obrolan sebelumnya:
Naikmi Lagi Tarif BPJS-ka
Bisakah Itu Dosen Jadi Pejabat Walikota?
Kasianna Itu Satpol-ka Kodong