Pada akhir April hingga awal Mei 2020, masyarakat pers dihebohkan karena ada sertifikasi pelatihan penulisan jurnalistik prakerja melalui Ruang Guru secara daring. Bagi mereka yang sudah diterima pada program ini, saya sarankan lebih memilih program menjadi Youtuber atau influencer agar bisa membuka lapangan kerja mandiri.
--------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 05 Mei 2020
Pilih
Jurnalis atau Youtuber
Oleh:
Kamsul Hasan
(Ketua Komisi
Kompetensi PWI Pusat)
Pada akhir April hingga
awal Mei 2020, masyarakat pers dihebohkan karena ada sertifikasi pelatihan
penulisan jurnalistik. Kalangan wartawan atau jurnalis pun mempertanyakan soal kompetensinya.
Saya termasuk yang
ditanyakan, apakah kompetensi itu berlaku untuk kerja jurnalistik? Pertanyaan
ini wajar karena saya Ketua Komisi Kompetensi PWI Pusat dan banyak membuat
pelatihan terkait itu.
Saya tidak paham metode
yang digunakan pada proses sertifikasi itu. Namun dapat saya pastikan bukan
yang dikeluarkan oleh Dewan Pers. Sertifikasi Dewan Pers gunakan klaster muda,
madya, dan utama.
Sepanjang pengetahuan
saya, Dewan Pers memberikan akreditasi kepada 27 lembaga uji. Tidak ada satu
pun yang bernama Ruang Guru. Hal ini menambah keyakinan saya bahwa metode uji
bukan mengggunakan babon Dewan Pers.
Pertanyaan berikutnya
apakah lembaga uji ini memiliki akreditasi dari lembaga lain ? Jawabnya mungkin
saja, tetapi dari siapa ?
Sepanjang yang saya
pahami dan ikuti, sertifikasi kompetensi wartawan atau jurnalis, domainnya
Dewan Pers dan atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Namun yang ada sekarang
hanya UKW Dewan Pers. Sementara kompetensi BNSP belum tuntas, meski pada akhir
2017 saya pernah mengikuti kegiatan penyusunan ini.
Lebih
Baik Jadi Youtuber!
Menjadi wartawan atau
jurnalis jauh lebih sulit dibanding menjadi Youtuber. Produk jurnalistik harus
dipublikasi pada media berbadan hukum perusahaan pers Indonesia.
Selain memahami cara
penulisan, menjadi wartawan atau jurnalis juga harus paham rambu pemberitaan,
ada Kode Etik Jurnalistik (KEJ), berbagai pedoman dan rambu hukum. Apakah
sertifikasi Ruang Guru memberikan dan menguji ini ?
Saat acara buka puasa
bersama pengurus PWI Jaya di Laras Post, kami sempat mendiskusikan juga soal
prakerja yang mengikuti program pelatihan jurnalistik.
Mau kerja di mana?
Perusahaan pers sebagian sudah melakukan pensiun dini, bahkan ada yang sudah
tidak memberikan gaji berbulan-bulan. Jadi mereka mau diserap di mana? Itu
pertanyaan saya.
Bagi mereka yang sudah
diterima pada program ini, saya sarankan lebih memilih program menjadi Youtuber
atau influencer agar bisa membuka lapangan kerja mandiri.***