Seorang netizen menulis status di linimasa Facebook-nya seperti ini: “Di-tengah2 bencana covid-19, tarif listrik saya naik sktr 80%. Tolong PLN jelaskan, krn banyak rakyat mengeluh.”
-------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 13 Juni 2020
BAHASA
Banyak Rakyat
Seorang netizen menulis
status di linimasa Facebook-nya seperti ini: “Di-tengah2 bencana covid-19,
tarif listrik saya naik sktr 80%. Tolong PLN jelaskan, krn banyak rakyat
mengeluh.”
Karena ini bahasa
netizen, karena ini bahasa facebooker, dan ini bukan bahasa jurnalistik, maka
tidak terlalu penting membahas struktur kalimatnya.
Yang menarik dari
kalimat ini yaitu frasa “.. banyak rakyat ...”
Secara etimologi,
rakyat berasal dari kata ra’iyyah, dalam Bahasa Arab yang berarti hewan ternak
yang digembala. Hewan ternak yang digembala itu biasanya dalam jumlah banyak.
Maka kata “rakyat” diartikan sebagai orang kebanyakan.
Rakyat juga diartikan
sebagai penduduk suatu negara, penduduk suatu provinsi, atau penduduk dalam
sebuah wilayah administratif tertentu.
Jadi kalau kita
menggunakan frasa “banyak rakyat”, sebenarnya itu sudah lewah, berlebihan.
Tapi mungkin penulis
status di Facebook ini ingin memberikan tekanan bahwa banyak orang yang
mengeluh karena pembayaran listriknya tiba-tiba melonjak drastis, maka ia pun
menulis seperti itu, he..he..he..
Jumat, 12 Juni 2020
Asnawin
Aminuddin
----------
Baca
juga: