Walikota Makassar, HM Dg Patompo, berbincang-bincang dengan Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI), Jenderal M Jusuf, pada sebuah pertemuan.
--------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 17 Juni 2020
Mati
Ketawa ala Patompo (6):
Baru
Pemanasan, Skor Sudah Langsung 5-5
Masih urusan main
tenis. Di Kompleks PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Jl Dr Ratulangi Makassar,
ada dua lapangan tenis. Di situlah biasa sore-sore Walikota Makassar, HM Dg Patompo,
main tenis.
Suatu sore, seperti
biasa, Patompo pergi main tenis lagi. Ketika itu masa jabatannya sebagai Walikota
Ujungpandang (sekarang Makassar) sudah akan berakhir.
Saat dia tiba, sudah
ada orang yang lebih dulu bermain. Saat mobil dinas walikota, DD 1 A, parkir,
skor permainan menunjukkan angka 2-3. Patompo keluar dari mobil sudah lengkap berpakaian
sepatu tenis. Dia pun langsung duduk di kursi di pinggir lapangan.
“Siaga ni ro… (Sudah
berapa itu)?,” tanya Patompo.
“Lima sama mi (sudah 5 sama), Puang,” umpire alias
wasit yang takut dengan kehadiran Patompo terpaksa langsung menambah poin
seenaknya, padahal wasit baru saja mau mulai menghitung.
“Bagus itu. Satu lagi
habis, kan?” kata Patompo.
Patompo gembira karena siapa
pun yang merebut poin 6 lebih dahulu, dialah pemenangnya. Dan itu berarti pertandingan
pun selesai, dan Patompo bisa langsung beraksi di lapangan.
Dua hari kemudian,
kasus serupa terulang. Tapi saat Patompo muncul, skor sudah 3-4. Meskipun begitu,
tetap juga sama. Wasit yang tidak mau “digonggong” Patompo, langsung membalap
skornya mendekati habis, yakni 5-5 lagi.
“5-5?” teriak wasit
yang sedang memimpin permainan, begitu matanya terantuk pada sosok Patompo yang
berjalan mendekat ke lapangan tenis.
Kata wasit, kalau skor
tidak dilambung kompas seperti itu, Patompo tak peduli. Dia bisa main serobot
ke lapangan, langsung mengganti salah seorang pemain. Daripada digusur di
lapangan, lebih baik hitungan poin dikebut cepat, dilompati.
Satu minggu kemudian,
kejadiannya lebih seru lagi. Orang di lapangan baru saja pemanasan, tiba-tiba
Patompo muncul. Dia langsung duduk diam.
“Lima....
sama....!!!!!!,” terdengar teriakan salah seorang yang ada di pinggir lapangan.
“Mengapa langsung lima
sama?” Patompo yang kaget dan langsung bertanya.
“Biar bagaimana, toh
nanti lima sama juga. Jadi, lima sama memang mi sekarang,” jelas wasit. (Bersambung)
-------
Artikel
sebelumnya: