BERIKAN BANTUAN. Ketua PWI Kabupaten Takalar, Maggarisi Saiyye Dg Nyau (duduk kedua dari kiri) dan Koordinator Seksi Organisasi, Natsir Tarang (berdiri paling kiri) foto bersama Muhammad Sabri Rahmat (duduk paling kiri), Daeng Sunggu (duduk du belakang kedua dari kanan), dan Kamaluddin Dg Beta, di rumah Daeng Beta, Selasa, 02 Juni 2020. (Foto: Hanzar Siriwa)
----
Rabu, 03 Mei 2020
Bocah
Belasan Tahun di Takalar Rawat Kedua Orangtuanya Yang Lumpuh
-
Wabup,
Dandim, dan Ketua PWI Datang Berikan Bantuan
-
Disarankan
Berobat di RS Pelamonia, Biaya Ditanggung Pangdam XIV/Hasanuddin
Di saat anak seusianya
asyik menikmati hari-harinya dengan bermain bebas tanpa beban, Muhammad Sabri
Rahmat justru harus bergelut dengan waktu untuk mengurus kedua orangtuanya yang
menderita lumpuh.
Ya, bocah yang akrab
disapa Babil itu tak bisa bebas bermain-main sebagaimana bocah seusianya, yakni
usia 12 tahun. Ia harus menemani dan merawat kedua orangtuanya, di Desa
Topejawa, Kecamatan Mangara’bombang, Kabupaten Takalar. Rumah mereka terletak
tak jauh dari objek wisata Permandian Topejawa.
Ayahnya, Kamaluddin Dg
Beta (39), menderita sakit stroke sejak empat tahun lalu, sedangkan ibunya,
Daeng Sunggu (45), menderita penyakit lemah tulang sejak delapan tahun lalu.
Dengan penyakit yang
diderita tersebut, kedua orangtuanya praktis hanya bisa terbaring atau duduk di
tempat tidur, tanpa bisa berdiri apalagi berjalan.
Dan babil sebagai anak
satu-satunya terpaksa merawat keduanya, mulai dari mencuci pakaian, memasak,
hingga membantu apabila kedua orangtua ingin mandi, buang air kecil, atau buang
air besar.
Untuk penyambung hidup,
Babil bersama kedua orangtuanya mengandalkan bantuan dan uluran tangan tetangga
dan keluarganya.
“Saya sakit sejak Babil
berumur empat tahun. Saya sudah beberapa kali berobat tetapi tak kunjung
membaik,” kata Daeng Sunggu.
Di sisi lain, sang
suami, Kamaluddin Dg Beta, memang tidak pernah berobat ke rumah sakit karena
tidak punya biaya dan tidak ada orang yang akan menjaganya.
Sementara itu, Babil kini
seharusnya sudah dipersiapkan dan menyiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Berobat
ke RS Pelamonia Makassar
Apa yang dialami oleh
Babil bersama keduanya orangtuanya yang lumpuh, menjadi buah bibir di Kabupaten
Takalar. Akhirnya banyak orang yang bersimpati dan datang memberikan bantuan,
termasuk sejumlah pejabat dan pimpinan organisasi.
Mereka yang datang antara
lain Wakil Bupati Takalar Achmad Daeng Se're yang akran disapa Haji De’de, Dandim
1426/Takalar Letkol Inf Ilham Yunus, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Kabupaten Takalar, Maggarisi Saiyye Dg Nyau.
Haji De’de mengaku
bangga kepada Babil yang meskipun masih bocah, tetapi sudah menerima tanggung
jawab besar membantu kedua orangtuanya.
“Saya bangga atas apa
yang kamu perbuat selama ini,” kata Haji Dede kepada Babil.
Haji De’de dan Dandim kemudian
menyarankan Daeng Beta dan isterinya agar segera ke rumah sakit Pelamonia
Makassar untuk dirawat.
“Untuk biaya pengobatan
akan ditanggung oleh Panglima Kodam XIV/Hasanuddin (Mayjen TNI Andi
Sumangerukka, red),” kata Haji De’de.
Uluran
Tangan Wartawan
Ketua PWI Kabupaten
Takalar, Maggarisi Saiyye Dg Nyau, bersama beberapa pengurus, antara lain Koordinator
Seksi Organisasi, Natsir Tarang, juga mendatangi keluarga tersebut.
Setelah menyatakan
keprihatiannya dan berbincang-bincang dengan Dg Beta, Dg Sunggu, dan Babil, Ketua
PWI Takalar kemudian memberikan bantuan untuk membantu meringankan beban hidup
mereka.
“Kita turut membantu
meskipun tidak seberapa, karena Daeng Beta sekeluarga ini memang butuh bantuan,
dan siapa lagi yang mau saling membantu kalau bukan kita,” ujar Daeng Nyau’. (Hasdar Sikki)
Tags
Aneka
Daerah
Kemanusiaan
Relung-relung Kehidupan
Sosial - Keagamaan - Kemasyarakatan
Sulawesi Selatan