DUTA OJEK. Foto Indah Putri Indriani, bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan yang sedang berpose di atas motor ojek Seko, tetiba menjadi viral di media sosial. Bahkan tak sedikit netizen berikan komentar dengan menjulukinya “Duta Ojek se-Indonesia.”(ist)
-----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 04 Juni 2020
Bupati
Luwu Utara Duta Ojek se-Indonesia
Oleh:
Abdul Rozhak
Foto Indah Putri
Indriani, bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan yang sedang berpose di atas
motor ojek Seko, tetiba menjadi viral di media sosial. Bahkan tak sedikit
netizen berikan komentar dengan menjulukinya “Duta Ojek se-Indonesia.”
Mungkin gelaran
disematkan lantaran bupati cantik kecintaan masyarakat Luwu Utara ini, berpose
menaiki motor ojek yang dulunya dijuluki ojek termahal di Indonesia. Tapi itu
dulu.
Ya, tak
tanggung-tanggung, harga satu kali ngojek bisa mencapai Rp1,5 juta pulang pergi
Sabbang-Seko, dengan jarak 130 kilometer. Bahkan angka ini masih terbilang
standar untuk mengakses ojek tersebut.
Mahalnya ongkos ojek
disebabkan medan jalan yang sangat
menantang, hingga acapkali medan jalan tersebut mengancam jiwa tukang ojek.
Untuk mengarungi
jalanan Sabbang-Seko yang jauh dan hancur total, setiap pengendara ojek
melakukan berbagai modifikasi pada kendaraan mereka, mulai dari mengubah ban,
menyediakan tambahan tempat barang depan belakang, hingga oversise mesin.
Parahnya terjadi saat
musim hujan, jalan akan sangat sulit dilalui karena lumpur tenggelamkan motor
hingga kerap menghambat laju kendaraan. Hal itulah yang membuat perjalanan
darat Sabbang-Seko sepanjang 130 km, butuh waktu 2-3 hari.
Namun itu dulu, dan
kini semua tinggal kenangan semata. Pasalnya, di masa kepemimpinan Indah Putri
Indriani selaku Bupati Luwu Utara, proyek pengaspalan jalan Sabbang-Seko
pengerjaannya dapat terealisasi.
Berdasarkan data yang
ada, progres penanganan jalan hingga akhir Desember 2019 lalu adalah konstruksi
aspal dan beton sudah mencapai sepanjang 43,5 kilometer.
Pemerintah mengalokasikan
anggaran sebesar Rp49 miliar lebih pada 2019.
Dana itu bersumber dari
APBN Rp28 miliar dan digunakan untuk pekerjaan jalan 37,4 kilometer, terdiri atas
pelebaran dengan konstruksi gravel 32 kilometer dan aspal 5,4 kilometer.
Bersumber dari APBD Rp13
miliar lebih untuk pekerjaan pelebaran sepanjang 29 kilometer, serta bantuan
keuangan Pemprov Sulsel Rp8 miliar untuk pekerjaan pelebaran 13 kilometer.
Pekerjaan jalan
dilanjutkan tahun 2020 dengan peningkatan alokasi anggaran sebesar Rp133
miliar. Bersumber dari APBN Rp28 miliar untuk pengaspalan 14 kilometer, DAK Rp42,46
miliar untuk pengaspalan 8,79 kilometer, dan APBD Sulsel Rp62,56 miliar untuk
pengaspalan 18 kilometer.
Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara, Suaib Mansur, mengatakan,
pembangunan jalan Sabbang-Talangsae Seko. STA yang nantinya akan ditangani
adalah STA km 506-520, setelah Limbong-Mabusa.
Untuk badan jalan yang
lapis pengerasannya masih baik, akan diberi lapisan permukaan berupa aspal
dengan lapis penetrasi. Lain halnya dengan badan jalan yang belum memenuhi
syarat teknis, terlebih dahulu akan dilakukan stabilisasi tanah dasar dan
dilapisi material kelas B, setelah itu baru akan dilapisi aspal lapen.
“Jadi total rencana
pengaspalan dengan lapis penetrasi, termasuk bangunan pendukung lainnya,
sepanjang 14 kilometer, dimulai dari STA 506 sampai STA 520 dengan total
anggaran Rp24 miliar,” jelas Suaib.
Sementara Indah Putri
Indriani mengatakan pemerintah akan selalu hadir bersama masyarakat dan tidak
pernah berpikir sedetik pun untuk meninggalkannya.
“Satu yang pasti,
pemerintah tidak akan meninggalkan masyarakatnya. Apa yang pemerintah daerah
dapatkan untuk pembangunan ruas jalan ini patut kita syukuri bersama,” kata Indah.
So.... mungkinkah bupati
cantik ini dijadikan Duta Ojek se-Indonesia oleh netizen?