-------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 19 Agustus 2020
Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':
Dia Pernahmi Jadi Orang Kaya
"Ternyata Daeng Muntu itu dulu orang kaya sekali," kata Daeng Tompo' kepada Daeng Nappa' saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo'.
"Oh, begitukah? Tapi kenapa padeng dia sekarang tinggal di rumah sederhana di perumahanta' ini?" tanya Daeng Nappa'.
"Dulu ada kapalna, delapan mobilna, lima motorna, dan besar rumahna," ungkap Daeng Tompo'.
"Kenapaki' tauki?" tanya Daeng Nappa'.
"Kemarin sore napanggilka' ke warkop. Cerita-ceritama' di situ, sampai akhirnya nacerita masa laluna," jelas Daeng Tompo'.
"Terus kenapa padeng sekarang dia tinggal di rumah sederhana? Dimanami itu rumah, mobil, dan kapalna?" tanya Daeng Nappa'.
"Terbakarki beng rumahna kodong, satumami mobilna dan dua motor yg selamat, ditambah satu sepeda santai. Yang napikirkan waktu itu, bagaimana supaya isteri dan anak-anakna selamat," papar Daeng Tompo'.
"Tapi santai-santaiji tawwa dilihat, rajin juga ke mesjid dan biasa juga jadi imam," ujar Daeng Nappa'.
"Itumi kubilang kemarin, kubilang kita' itu sudah naik kelas karena lulusmaki' ujian," kata Daeng Tompo'.
"Naik kelas bagaimana?" tanya Daeng Nappa'.
"Saya bilang sama Daeng Muntu, anak sekolah itu diuji dulu kalau mau naik kelas, dan Daeng Muntu sudah naik kelas imannya karena menerima dengan sabar cobaan yang menimpanya," kata Daeng Tompo'.
"Luar biasa," ujar Daeng Nappa'.
"Luar biasa memang," timpal Daeng Tompo'.
"Dan dia pernahmi jadi orang kaya, pernahmi punya rumah besar dan punya banyak mobil, sementara kita' belum pernahpi, masih tinggal di rumah sederhana dan belum pernah punya mobil," kata Daeng Nappa' sambil tersenyum.
"Jangankan mobil, motorta' lagi motor tuaji," timpal Daeng Tompo' sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Rabu, 19 Agustus 2020