"Sebenarnya masih dijajahki ini," kata Daeng Tompo'.
"Dijajah bagaimana?" tanya Daeng Nappa'.
"Pemerintahta' dijajah utang yang besar, kita rakyat juga dijajah," kata Daeng Tompo'.
"Dijajah bagaimana?" tanya Daeng Nappa'. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
------
PEDOMAN KARYA
Senin, 17 Agustus 2020
Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':
Sebenarnya Masih Dijajahki Ini
"Berapa tahunmaki' itu merdeka?" tanya Daeng Tompo' kepada Daeng Nappa' saat ngopi pagi di balai-balai bambu kompleks perumahan.
"Kalau tidak salah, 75 tahunmi," sebut Daeng Nappa'.
"Deh, lamatongmi ternyata," ujar Daeng Tompo'.
"Kenapaki' tanyakangi kah?" tanya Daeng Nappa'.
"Karena kayaknya belumpaki' merdeka," gumam Daeng Tompo'.
"Apa maksudta'?" tanya Daeng Nappa'.
"Sebenarnya masih dijajahki ini," kata Daeng Tompo'.
"Dijajah bagaimana?" tanya Daeng Nappa'.
"Pemerintahta' dijajah utang yang besar, kita rakyat juga dijajah," kata Daeng Tompo'.
"Dijajah bagaimana?" tanya Daeng Nappa'.
"Kita, rakyat, dijajah dengan tarif listrik yang mahal, bensin mahal, pembayaran rumah sakit yang mahal," sebut Daeng Tompo'.
"Baa, betul tong itu," gumam Daeng Nappa'. (asnawin)
Senin, 17 Agustus 2020