"Aku bersumpah untuk menghantam kepala Muhammad dengan sebuah batu ketika dia sedang sujud kepada Tuhannya!" kata Abu Jahal. (int)
-----
PEDOMAN KARYA
Selasa, 08 September 2020
KISAH
Abu Jahal dan Nabi Muhammad
Abu Jahal adalah salah seorang pembesar Quraisyi yang sangat membenci Rasulullah Muhammad SAW. Suatu hari di depan Ka'bah, Abu Jahal berkoar di depan teman temannya.
"Aku bersumpah untuk menghantam kepala Muhammad dengan sebuah batu ketika dia sedang sujud kepada Tuhannya!" kata Abu Jahal.
Beberapa orang bersorak memberi semangat, sedangkan yang lain saling pandang dengan terkejut. Itu adalah sebuah tindakan kejam yang dapat menimbulkan kematian.
Jika Muhammad meninggal, Bani Hasyim pasti akan menuntut balas dan Mekah akan terpecah oleh perang saudara. Namun, Abu Jahal telah mengucapkan sumpah yang tidak dapat ditarik lagi tanpa mencoreng mukanya sendiri.
Oleh karena itu, mereka memilih untuk mengamati apa yang akan terjadi dengan dada berdebar-debar.
Kesempatan yang ditunggu Abu Jahal pun tiba. Saat itu, Rasulullah sedang shalat di depan Ka'bah. Ketika beliau sujud, Abu Jahal dengan cepat melangkah mendekat. Kedua tanganya yang menggenggam batu terangkat tinggi-tinggi, matanya menyala buas.
Namun, ketika batu akan dihujamkan sekuat tenaga, mendadak Abu Jahal berbalik pergi. Batu di tangannya lepas dan wajahnya pucat ketakutan.
"Ada apa?" semua teman-temannya bertanya kebingungan.
"Demi Tuhan, di depanku tadi berdiri seekor kuda jantan. Belum pernah aku menyaksikan seekor kuda jantan serupa itu. Kepala, tengkuk, dan giginya sungguh mengerikan. Aku yakin dia akan menelanku seandainya batu tadi kuhantamkan!" jawab Abu Jahal dengan nafas tersengal.
Abu Jahal kemudian pergi cepat-cepat untuk menenangkan diri.
Orang-orang memandang Rasulullah dengan heran dan takjub. Rasulullah tetap melanjutkan shalat dengan khusyuk. Wajah beliau begitu teduh dan tenteram. (asnawin)
---
Keterangan: Kisah ini sudah sangat sering diceritakan dan kami memuat ulang sebagai bahan sejarah dan pelajaran bagi kita semua.