"Dan gurunya itu perempuan yang usianya lebih tua 25 tahun dan sudah punya tiga anak?" tambah Daeng Tompo' masih dengan nada tanya. (int)
-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 31 Oktober 2020
Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':
Anak SMP Jatuh Cinta kepada Gurunya
"Bagaimana pendapatta' kalau ada siswa laki-laki SMP jatuh cinta kepada gurunya?" tanya Daeng Tompo' kepada Daeng Nappa' saat ngopi di balla'-balla' perumahan sambil menunggu waktu shalat isya.
"Adeh, cepatna itu kenal cinta. Ka sekolahmako' dulu," kata Daeng Nappa'.
"Dan gurunya itu perempuan yang usianya lebih tua 25 tahun dan sudah punya tiga anak?" tambah Daeng Tompo' masih dengan nada tanya.
"Aih, tidak normalmi itu kaue," kata Daeng Nappa'.
"Dan pada akhirnya mereka menikah saat anak laki-laki itu berusia 29 tahun dan mantan gurunya sudah berusia 54 tahun," tutur Daeng Tompo'.
"Jadi itu guruna naceraikangi suamina?" tanya Daeng Nappa'.
"Betul, naceraikangi suamina, dan ini laki-laki mantan muridna jomblo asli alias tidak pernah menikah," papar Daeng Tompo'.
"Ada yang begitu? Bukanji dongeng?" tanya Daeng Nappa'.
"Ini kisah nyata," tegas Daeng Tompo'.
"Ah, tidak logis kurasa itu," ujar Daeng Nappa'.
"Anak laki-laki itu sekarang jadi presiden dan mantan gurunya itu sekarang jadi ibu negara," kata Daeng Tompo'.
"Presiden dimana?" tanya Daeng Nappa'.
"Presiden Perancis," jawab Daeng Tompo'.
"Addeh. Ka perlu itu kaue diperiksa kesehatan mentalna," kata Daeng Nappa' sambil tersenyum.
"Baa, siapa tau mauki' tawwa pergi ke Perancis periksai kesehatan mentalna?" tanya Daeng Tompo'.
"Jangan saya yang ke sana, dia yang harus datang ke sini," kata Daeng Nappa' sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Sabtu, 31 Oktober 2020