Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo (kiri) didampingi
------
Rabu, 28 Oktober 2020
Anggaran
Belanja BKKBN Sulsel Masih Tersisa Rp800 Juta
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Perwakilan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan telah melaksanakan hampir
seluruh program kerjanya pada tahun anggaran 2020.
Realisasi program dan anggaran belanja Perwakilan
BKKBN Sulsel tahun 2020 ini sudah hampir 70 persen, dan sisa anggarannya masih
ada sekitar Rp800 juta.
“Sampai kuartal ketiga, kinerja (BKKBN Sulsel) sudah
70 persen lebih, dan sisanya sudah teralokasikan. Saya tidak melihat ada
sesuatu yang tidak direncanaakan dan menkhawatirkan kecuali gaji pegawai, tapi
yang lain saya optimis,” kata Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo.
Hal itu ia kemukakan pada acara jumpa wartawan
seusai melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran
Perwakilan BKKB Provinsi Sulawesi Selatan, di Kantor BKKBN Sulsel, Jl AP
Pettarani, Makassar, Selasa, 27 Oktober 2020.
“Alokasi anggaran harus di atas 98 persen, sisanya
kita siapkan unsur yang tidak direncanakan. Kami dari pusat berharap perwakilan
BKKBN Sulsel bisa menyerap 100 persen, masih ada sisanya Rp800 juta,” sebut
Hasto yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani.
BKKBN Pusat, katanya, tetap optimis semua perwakilan
BKKBN yang ada, termasuk di Sulsel, semua anggaran belanja bisa terserap dengan
baik, sehingga di akhir tahun 2020 ini semua tetap bisa tersenyum dengan
gembira.
Hasto mengatakan, BKKBN harus mampu memanfaatkan
sumber daya manusia (SDM) sebaik-baiknya karena jumlahnya terbatas. Keterbatasan
jumlah SDM itu terutama karena banyak pegawai yang pensiun dan penyuluh pun banyak
berkurang.
Menyinggung anggaran untuk tunjangan, Hasto mengaku
salut karena kinerja pegawai 100 persen, meskipun tunjangan tidak sampai 100
persen. Itu terjadi karena pada masa pandemi Covid-19, tunjangan berbeda
dibanding sebelum pandemi. Masih ada Rp7 miliar yang harus dialokasikan pada
gaji pegawai, tapi tidak dibelanjakan karena pandemi Covid-19.
“Akhir tahun ini harus di atas 98 persen. Sisanya wallahu
a’lam. Saya tekankan BKKBN untuk menyerap anggaran, kasihan rakyat membutuhkan.
Namun, sisanya saya optimis,” kata Hasto. (kia)