"Nah, itumi masalahna. Ustadzka bilang, kita kadang-kadang tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dan itulah yang sering menimbulkan masalah," tutur Daeng Nappa'. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 28 November 2020
Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':
Kenapa Banyak Orang Selalu Merasa Susah Hidupnya?
"Tadi malam saya singgah shalat magrib di masjid dekat lapangan. Habis shalat magrib ternyata dilanjutkan pengajian magrib isya," ungkap Daeng Nappa' kepada Dawng Tompo' saat ngopi di warkop terminal sambil menunggu waktu adzan lohor.
"Apa yang dibahas dalam pengajian itu?" tanya Daeng Tompo'.
"Ustadz yang ceramah bertanya, kenapa banyak orang yang selalu merasa susah hidupnya?" tutur Daeng Nappa'.
"Apa beng jawabanna?" tanya Daeng Tompo'.
"Nabilang itu ustadzka, orang yang selalu merasa susah hidupnya itu karena terlalu banyak daftar keinginannya, dan mau sekali nawujudkan keinginannya," papar Daeng Nappa'.
"Tunggu dulu, keinginan atau kebutuhan? Karena beda itu bos, antara keinginan dan kebutuhan," kata Daeng Tompo'.
"Nah, itumi masalahna. Ustadzka bilang, kita kadang-kadang tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dan itulah yang sering menimbulkan masalah," tutur Daeng Nappa'.
"Jadi kita', kitau'ji bedakangi antara keinginan dan kebutuhan?" tanya Daeng Tompo' sambil tersenyum.
"Yang jelas sekarang habiskanmi dulu kopita', karena itu adzanmi di masjidka," jawab Daeng Nappa' sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Sabtu, 28 November 2020