"Saya heran karena Allah memuliakan ulama, bahkan ada ulama yang sangat dihormati dan banyak simpatisannya, tapi di sisi lain, ada umat manusia yang membenci ulama," kata Daeng Nappa'.
-----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 12 November 2020
Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':
Nabi Saja Ada Yang Benci
"Heranku' kurasa," kata Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat ngopi pagi menjelang siang, di warkop dekat tempat checkpoint.
"Heran kenapaki'? Apa yang bikin heranki?" tanya Daeng Tompo' sambil tersenyum.
"Saya heran karena Allah memuliakan ulama, bahkan ada ulama yang sangat dihormati dan banyak simpatisannya, tapi di sisi lain, ada umat manusia yang membenci ulama," kata Daeng Nappa'.
"Biasaji kapang. Nabi saja ada yang benci, bahkan dicaci-maki," kata Daeng Tompo'.
"Kalau orang non-muslim aayang benci dan caci maki, tidak adaji masalah karena memang banyak di antara mereka yang tidak senang kepada Islam," kata Daeng Nappa'.
"Jadi maksudta'?" tanya Daeng Tompo'.
"Maksudku', saya heran karena yang benci dan caci maki ulama itu juga ada dari saudara-saudara kita' orang Islam," kata Daeng Tompo'.
"Mungkin terpengaruhji kapang kodong," ujar Daeng Tompo'.
"Mungkin juga. Mereka terpengaruh membenci dan mencaci maki ulama karena hasutan orang non muslim dan orang komunis, padahal mereka tidak pernah ketemu dan tidak pernah berurusan langsung dengan ulama yang dicaci maki itu," tutur Daeng Nappa'.
"Yang penting kita' tidak ikut-ikutanjaki membenci dan mencaci maki ulama. Kita do'akanmami, mudah-mudahan saudara-saudara kita yang terpengaruh itu kembali ke jalan lurus," kata Daeng Tompo' sambil tersenyum. (asnawin)
....
Kamis, 12 November 2020