Founder K-Apel, Rahman Rumaday (duduk paling kanan) foto bersama dewan juri Rusdin Tompo (duduk paling kiri), dan Ibu Shinta (guru SMA Negeri 8 Makassar, duduk di tengah), dan tiga pasangan peserta lomba Festival Hari Ibu, di Jl. Daeng Tata 3, Lr. 8, Makassar, Selasa, 22 Desember 2020. (ist)
-------
Sabtu, 26 Desember 2020
Surat Cinta untuk Suami di Hari Ibu
- K-Apel Bikin Festival Hari Ibu
- Ibu-ibu Berlomba Bikin Surat untuk Suami
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Banyak cara yang bisa dilakukan guna memperingati Hari Ibu, pada setiap tanggal 22 Desember, dan Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) memilih mengadakan Festival Hari Ibu, di Jl Daeng Tata 3, Lr.8, Makassar, Selasa, 22 Desember 2020.
Cukup banyak lomba yang mereka adakan, yaitu Lomba Baca Puisi Berpasangan Ibu & Anak (karya sendiri), Lomba Mewarnai (anak TK), Lomba Menulis Surat untuk Ibu (SD-SMA).
Juga ada Lomba Menulis Surat untuk Suami, Lomba Dongeng (kategori SD-SMP), Lomba Toing (Dongeng menidurkan anak budaya Bugis-Makassar), Lomba Fashion Show Ibu dan Anak, serta Lomba Fashion Show Berpasangan Suami dan Isteri.
Khusus lomba menulis surat untuk suami, beberapa isteri pun berpartisipasi dengan mengirimkan karyanya.
“Yang ikut lomba menulis surat cinta untuk suami, semuanya ibu-ibu binaan K-Apel yang ada di Parangtambung (Makassar),” jelas Rahman Rumaday, kepada Pedoman Karya, Sabtu, 26 Desember 2020.
Setiap peserta, katanya, menulis dua rangkap Surat Cinta untuk Suami. Satu rangkap dimasukkan ke dalam amplop dan diserahkan kepada panitia lomba, serta satu rangkap diberikan langsung kepada suami masing-masing.
Saya Menginginkan Kamu Tidak Mudah Emosi
Salah seorang peserta dalam suratnya menulis seperti ini; “.... yang saya inginkan darimu, saya menginginkan kamu tidak mudah emosi dan marah, tidak suka membohongi istri, tidak egois, terbuka pada istri, membuat istri merasa penting dan dihargai, tidak menindas istri, tidak pemalas dan mengerti dengan tanggung jawab, karena hal inilah yang akan menjaga rumah tangga kita.
Saya ingin kamu berubah sikap, terutama tanggung jawab sebagai suami kepada istri dan sebagai bapak kepada anak-anaknya. Mudah-mudahan kedepannya rumah tangga kita bahagia. Tidak ada lagi pertengkaran. Lupakan yang telah berlalu. Mengeluh hanya membuat hidup kita semakin tertekan dan berantakan. Saya ingin kamu juga sadar, bukan karena saya diam lalu kamu pikir saya baik-baik saja.”
Buatlah Aku Jatuh Hati Lagi Padamu
Peserta lain menulis seperti ini, “Sayangku.. Aku bertemu denganmu karena Allah. Aku jatuh hati padamu karena Allah. Aku memilihmu karena Allah. Dan aku mencintaimu juga karena Allah. Buatlah aku untuk jatuh hati lagi dan lagi padamu di setiap harinya. Bukan, bukan hanya dengan kemesraan aku dan kamu. Tapi, kemesraan dengan aku, kamu, dan Allah. Kemesraan itulah yang membuatku jatuh hati lagi dan lagi padamu.
Jika aku
membuatmu marah, aku mohon.. Jangan sampai kemarahanku itu membuatku membentakmu
hingga raut wajahmu berubah, karena itu akan membuat para bidadari surga murka
padaku dan akan mengambilmu dari sisiku. Sungguh, itulah hal yang paling aku
takuti. Itulah hal yang paling aku cemburui. Kau tahu mengapa, suamiku? Iya, karena aku ingin terus bersamamu, bukan hanya di dunia saja, tapi juga di akhirat.” (ima)