PEDOMAN KARYA
Sabtu, 09 Januari 2021
ANEKDOT
Daeng Nappa' Dijatuhi Hukuman Mati
Daeng Nappa' yang sehari-hari bekerja di warung kopi, tiba-tiba dijatuhi hukuman mati. Ia sama sekali tidak tahu apa kesalahannya.
Hukuman mati itu dijatuhkan oleh raja, dan raja memerintahkan menangkap Daeng Nappa'.
Sebelum hukuman mati itu diumumkan, Daeng Nappa' sudah dapat bocorannya. Maka ia pun segera pergi ke rumah sahabatnya, Daeng Tompo', untuk meminta saran sekaligus bersembunyi.
"Apakah kesalahanta'?" tanya Daeng Tompo'.
"Saya juga tidak tahu," jawab Daeng Nappa'.
"Apakah kita' bikin acara yang menimbulkan kerumunan orang?" tanya Daeng Tompo'.
"Tidak! Saya tidak pernah maju sebagai calon kepala desa, apalagi calon bupati. Ka saya kerjaku di warung kopi ji," kata Daeng Nappa'.
"Jadi apa maksudta' ini datang ke rumahku?" tanya Daeng Tompo'.
"Saya tidak bisa tidur dekkeng. Mungkin malam ini polisi datang carikka' di rumahku. Apa saranta'?" Daeng Nappa' balik bertanya.
“Begini padeng. Tidurmaki di sini. Anggapmi tidur di rumahta' sendiri. Daeng Nappa', saya mau bilang sama kita', Tuhan itu hanya satu, sementara pintu keluar dari setiap masalah sangat banyak. Jadi tidurmaki' saja. Janganmaki' pikir itu masalahta'. Serahkan saja sama Yang Di Atas," tutur Daeng Tompo'.
Maka malam itu Daeng Nappa' pun tidur nyenyak di rumah Daeng Tompo'.
Pagi-pagi setelah pulang dari masjid shalat subuh, sejumlah polisi sudah menunggu di depan rumah Daeng Tompo'.
"Aih, matemija. Dihukum mati tojengma' ini," kata Daeng Nappa' dalam hati.
Melihat situasi itu, Daeng Tompo' segera merangkul bahu Daeng Nappa' untuk menenangkannya.
Saat tiba di hadapan para polisi itu, Daeng Nappa' pun mengulurkan kedua tangannya untuk diborgol, tapi polisi-polisi itu hanya tersenyum.
Daeng Nappa' dan Daeng Tompo' tentu saja heran. Mereka berdua lebih heran lagi, karena salah seorang polisi tiba-tiba memberikan kopi bubuk seberat setengah kilogram
"Ada apa ini pak?" tanya Daeng Nappa'.
"Tolong buatkan kami kopi yang enak, karena kami tahu Daeng Nappa' jago meracik kopi," kata polisi itu sambil tersenyum.
"Saya kira....," kata Daeng Nappa' heran, tapi polisi itu langsung memotong ucapannya.
"Raja mati mendadak tadi malam. Hukuman mati ta' dinyatakan dibatalkan. Sekarang tolong buatkan kami kopi yang enak," kata polisi itu masih sambil tersenyum. (asnawin)
----
Sabtu, 09 Januari 2021