“Mereka yang melakukan bom bunuh diri itu, mungkin nakirai bom diri itu jihad, padahal itu perbuatan jahat dan bodoh. Jahat karena mau nabunuh orang lain, bodoh karena dia juga bunuh diri, jadi lengkap sekalimi kejahatan dan kebodohanna,” jelas Daeng Nappa’. (int)
-------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 30 Maret 2021
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Barangkali Ada Orang Tidak Tahu Membedakan Antara Jahat dan Jihad
“Barangkali ada orang yang tidak tahu membedakan antara jahat dan jihad,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang menjelang sore di warkop terminal.
“Kenapaki bilang begitu?” tanya Daeng Tompo
“Buktinya ada orang yang melakukan bom bunuh diri,” jawab Daeng Nappa’.
“Apa hubunganna?” tanya Daeng Tompo’.
“Mereka yang melakukan bom bunuh diri itu, mungkin nakirai bom diri itu jihad, padahal itu perbuatan jahat dan bodoh. Jahat karena mau nabunuh orang lain, bodoh karena dia juga bunuh diri, jadi lengkap sekalimi kejahatan dan kebodohanna,” jelas Daeng Nappa’.
“Luar biasa,” kata Daeng Tompo’.
“Apanya yang luar biasa?” tanya Daeng Nappa’.
“Luar biasa pendapat dan penjelasanta’. Bisatongmaki’ dijadikan narasumber,” kata Daeng Tompo’.
“Narasumber apa?” tanya Daeng Nappa’.
“Narasumber berita bagi wartawan,” kata Daeng Tompo’.
“Ka bukan pendapatku ini,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Kan kita’ yang barusan bilang?” kata Daeng Tompo’ dengan nada tanya.
“Memang saya yang bilang, tapi pendapatna tongji orang lain yang kudengar baru kubilang sama kita’,” ungkap Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Ah, kukiratongmi pendapatta’,” kata Daeng Tompo’. (asnawin)
Selasa, 30 Maret 2021