“Kasus penembakan terhadap beberapa laskar anggota sebuah Ormas Islam. Dia tong mi yang mati ditembak, dia tong mi lagi yang jadi tersangka,” jelas Daeng Nappa’.
“Pertanyaanna, bagaimana caranya orang mati diperiksa? Apakah harus digali dulu kuburna baru dihadirkangi dalam persidangan? Ah, sembarang tong itu,” kata Daeng Tompo’. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
------------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 05 Maret 2021
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Barusanna
Terjadi, Orang Mati Jadi Tersangka
“Barusanna terjadi, orang mati dijadikan tersangka,”
kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi menjelang siang di warkop
terminal.
“Bisana itu orang mati dijadikan tersangka?” tanya Daeng
Tompo
“Makanya saya juga heran, tapi ini nyata,” kata
Daeng Nappa’.
“Kasus apakah itu?” tanya Daeng Tompo’.
“Kasus penembakan terhadap beberapa laskar anggota
sebuah Ormas Islam. Dia tong mi yang mati ditembak, dia tong mi lagi yang jadi
tersangka,” jelas Daeng Nappa’.
“Pertanyaanna, bagaimana caranya orang mati diperiksa?
Apakah harus digali dulu kuburna baru dihadirkangi dalam persidangan? Ah,
sembarang tong itu,” kata Daeng Tompo’.
“Jadi tidak percayaki’ ini?” tanya Daeng Nappa’.
“Bagaimanaki’ mau percaya kalau tidak masuk akal?”
Daeng Tompo’ balik bertanya.
“Kalau begitu, mari kita bertanya pada rumput yang
bergoyang,” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)