“Bagaimana pendapatta’ kalau ada pejabat ditangkap sama KPK, terus dicegatki sama wartawan untuk ditanya, apakah dia harus bicara atau lebih baik diam?” tanya Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi pagi di teras belakang rumah Daeng Tompo’.
“Lebih baik diam, tidak usah bicara,” tegas Daeng Nappa’. (int)
---------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 06 Maret 2021
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Pejabat
Yang Ditangkap KPK, Harus Bicara atau Lebih Baik Diam?
“Bagaimana pendapatta’ kalau ada pejabat ditangkap
sama KPK, terus dicegatki sama wartawan untuk ditanya, apakah dia harus bicara
atau lebih baik diam?” tanya Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi pagi
di teras belakang rumah Daeng Tompo’.
“Lebih baik diam, tidak usah bicara,” tegas Daeng
Nappa’.
“Kalau bicara kan bisa memberi penjelasan kepada
publik,” kata Daeng Tompo’.
“Bagus kalau dia jujur, tapi kalau bohongi lagi dan
terungkapki kebohonganna di pengadilan, kan tambah memalukan nanti,” kata Daeng
Nappa’.
“Oh, jadi seumpama kita’ jadi gubernur, terus
ditangkapki’ sama KPK, terus ditanyakki’ sama wartawan, kita’ lebih memilih
diam?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Ah, kita’ itu, berandai-andaiki’ lagi,” kata Daeng
Nappa’ balas tersenyum.
“Kan tidak dilarangji berandai-andai to?” tanya
Daeng Tompo’ masih sambil tersenyum.
“Mauja’ saya berandai-andai jadi gubernur, tapi
tidak mauja’ ditangkap sama KPK,” jawab Daeng Nappa’ sambil tertawa dan
keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Sabtu, 06 Maret 2021
@TettaTompo