------
PEDOMAN KARYA
Senin, 22 Maret 2021
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Ujian Nasional Bikin Bodoh Anak Sekolah
“Ini Ujian Nasional anak sekolah, tidak bagus sekali kurasa,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo’.
“Tidak bagus bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Ujian Nasional bikin bodoh anak sekolah,” kata Daeng Nappa’.
“Bikin bodoh bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Ujian Nasional membuat anak sekolah takut tidak lulus. Guru-guru juga takut para siswanya tidak lulus. Orangtua juga takut anak-anaknya tidak lulus,” kata Daeng Nappa’.
“Terus,” potong Daeng Tompo’.
“Karena mereka takut, maka digunakanlah segala cara agar para siswa bisa lulus dengan nilai bagus,” tutur Daeng Nappa’.
“Oh begitu,” ujar Daeng Tompo’.
“Anak-anak diajar menempuh segala cara agar bisa lulus Ujian Nasional, bukan diajar untuk pintar, bukan diajar untuk menguasai pelajaran. Anak-anak diajar berpikir pragmatis dan itu kemungkinan akan terbawa sampai kuliah dan dalam kehidupan sehari-hari,” papar Daeng Nappa’.
“Wah, ternyata pengamatki’ juga padeng,” kata Daeng Tompo’.
“Bukan pengamat, tapi kita yang mengalami. Anak-anak kita yang jadi korban. Kalau sudah kelas tiga SMP, kalau sudah kelas tiga SMA, masuk semester akhir, tidak normalmi itu proses belajarna. Anak-anak diajarmami bagaimana caranya bisa lulus,” kata Daeng Nappa’.
“Sudahmi dulu Daeng Nappa’. Nantipi lagi dibahaski itu. Minummi dulu kopita’,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum. (asnawin)
Senin, 22 Maret 2021