----------
Sabtu, 30 April 2021
Nuzulul
Qur’an dan Lailatul Qadr Tak Perlu Diperdebatkan
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Sampai sekarang masih ada orang yang
memperdebatkan tentang perbedaan antara Malam Nuzulul Qur’an (malam turunnya
Al-Qur’an pertama kali) dengan Malam Lailatul Qadr (malam kemuliaan yang
nilainya lebih baik dari seribu bulan).
Pertanyaan yang muncul antara lain, “Mengapa Nuzulul
Qur’an diperingati pada 17 Ramadhan? Bukankah dalam Surah Al-Qadr disebutkan
bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an pada malam lailatul qadr, sedangkan malam
lailatul qadr itu disuruh cari pada sepuluh malam terakhir Ramadhan?”
“Tidaklah perlu kita memperdebatkan kapan pertama
kali turun Al-Qur’an, serta perbedaan antara Malam Nuzulul Qur’an dan Malam
Lailatul Qadr. Yang paling utama sesungguhnya, apakah kita rajin membaca
Al-Qur’an atau tidak? Apakah kita setiap hari membaca Al-Qur’an atau tidak?”
kata Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah Sulsel, Asnawin
Aminuddin.
Hal itu ia kemukakan saat membawakan ceramah tarwih
di Masjid Lurusjaya Kompleks Perumahan LJ Land 2, Dusun Tombolo, Desa
Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Kamis, 29 April 2021.
“Apakah kita hanya membaca ayat-ayatnya saja atau
kita juga membaca terjemahannya? Apakah kita juga mengkaji isi kandungan
Al-Qur’an atau tidak? Apakah kita berniat dan berupaya mengkhatamkan membaca
Al-Qur’an pada bulan Ramadhan atau tidak? Selanjutnya, apakah kita memang
berniat dan berupaya mendapatkan Malam Lailatul Qadar atau tidak? Persiapan apa
yang kita lakukan untuk mendapatkan Malam lailatul Qadar?” tutur Asnawin.
Asnawin yang juga seorang wartawan senior mengatakan,
Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umatnya membaca Surat Al-Baqarah dan Surat
Ali ‘Imran, karena kedua surah tersebut akan datang pada Hari Kiamat memberi
pertolongan kepada orang yang rajin membacanya.
“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak
dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya. Yang
paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan
membela orang-orang yang rajin membacanya,” sebut Asnawin mengutip hadist yang
diriwayatkan Muslim.
Kurang
Lancar Membaca Al-Qur’an
Tentang masih banyaknya orang yang kurang lancar
membaca Al-Qur’an, Asnawin mengutip hadist dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Yang mahir membaca Al-quran bersama malaikat yang terhormat dan yang
membaca Al-Quran sedangkan ia terbata-bata serta mengalami kesulitan, maka
baginya dua pahala.”
“Mumpung masih bulan Ramadhan, rajin-rajinlah
membaca Al-Qur’an, karena orang yang membaca satu huruf dari Alquran, maka ia
akan mendapat satu kebaikan, dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi
sepuluh kebaikan,” kata Asnawin yang lagi-lagi mengutip sebuah hadist yang
diriwayatkan Bukhari. (lom)