-------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 13 April 2021
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Pelajaran
apa yang Bisa Kita’ Ambil dari Ikan?
“Sambil menunggu buka puasa, saya mau tanyakki’,”
kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngobrol-ngobrol sore jelang waktu
berbuka puasa, di teras belakang rumah Daeng Tompo’.
“Oke, silakan bertanya, tapi janganki’ matematika
nah?” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Bukanji,” kata Daeng Tompo’ balas tersenyum.
“Oke, apa pertanyaanta’?” ujar Daeng Nappa’ masih
sambil tersenyum.
“Pelajaran apa yang bisa kita’ ambil dari ikan?”
tanya Daeng Tompo’.
“Ikan di laut itu lahir dan besar di laut. Laut itu airnya
asin. Tapi daging ikan tetap tawar, padahal mereka hidup di air asin,” jawab
Daeng Nappa’.
“Kalau itu, semua orang sudah tahu. Apa lagi yang
lain?” tanya Daeng Tompo’.
“Ampunma’. Tidak bisama’ terlalu berpikir belah,
karena puasaki’ dan hampirmi buka inie,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Ikan itu, segemuk-gemuknya ikan, pasti ada
tulangnya. Sekurus-kurusnya ikan, pasti ada dagingnya,” kata Daeng Tompo’.
“Artinya?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Setiap orang punya keburukan, dan setiap orang
pasti memiliki sisi kebaikan dalam dirinya,” tutur Daeng Tompo’.
“Kayaknya masih perlu penjelasan lebih lanjut,” kata
Daeng Nappa’ penasaran.
“Temukanlah kebaikan dari orang yang dianggap buruk
dalam pandangan matamu, dan carilah keburukan dalam dirimu, lalu berusahalah
untuk memperbaikinya,” papar Daeng Tompo’.
“Jagota’ kurasa ini belah. Kayaknya bisamaki’ jadi
penceramah tarwih,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Ini sebenarnya rahasia, tapi tidak apa-apa
kukasittaukki’. Ini yang kutanyakanki’, barusan kubaca di grup WA,” kata Daeng
Tompo’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
-----
Selasa, 13 April 2021
@TettaTompo