Jumat, 30 April 2021
Takalar
Fokus pada Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Desa
“Kami sekarang fokus pada pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat desa,” kata Bupati Takalar, Syamsari Kitta, pada acara “Weekly
Press Briefing” yang dilakukan secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin, 12
April 2021.
Syamsari mengatakan, wisata kuliner ikan segar dan
wisata pantai di Takalar mendapat limpahan berkah karena berbatasan langsung
dengan Kota Makassar, Gowa, Jeneponto dan Maros.
“Kami membutuhkan peran-peran masyarakat di desa
dalam pengelolaan dan pengembangannya, sehingga tercipta kolaborasi antara
masyarakat dan pemerintah,” kata Syamsari.
Selain pantai, kehadiran dua Proyek Strategis Nasional
(PSN) di Takalar, khususnya Bendungan Pamukkulu, juga diyakini mampu memberikan
kontribusi besar dan memiliki nilai jual pariwisata di Takalar ke depannya, sehingga
akan memperkaya daerah dan desa wisata dan meningkatkan animo masyarakat untuk
berwisata ke Takalar.
“Olehnya itu, kami membutuhkan bantuan dari Pak
Menteri dan jajarannya untuk mengembangkan wisata berbasis masyarakat. Mendidik
kami dan membangun budaya masyarakat agar ramah terhadap wisatawan, serta
sejumlah proyek dalam pengembangan wisata kami, khususnya wisata pantai,” kata
Syamsari.
Dalam pertemuan yang bertajuk 'kolaborAksi Menteri'
regional II tersebut, juga turut menghadirkan tujuh kepala daerah dari Sulawesi
Selatan, dan satu kepala daerah dari Sulawesi Tengah.
Pertemuan itu bertujuan sebagai wadah Menparekraf
dalam menyerap aspirasi sejumlah kepala daerah terkait pengembangan sektor Parekraf
atau pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sesuai RPJMN 2020-2024, Kemenparekraf/Baparekraf
menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri
hingga 2024. Dari 224 desa wisata, sebanyak 150 desa wisata berada pada lima
destinasi super prioritas dan akan diperluas. (Hasdar Sikki)