“Barangkali itu banyak dosata’ sama presiden di’?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat jalan bersama sepulang shalat isya berjamaah di masjid.
“Dosa apa?” tanya Daeng Tompo’.
“Kan seringki’ kritiki to?” jawab Daeng Nappa’. (int)
------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 13 Mei 2021
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Barangkali
Itu Banyak Dosata’ Sama Presiden di’?
“Barangkali itu banyak
dosata’ sama presiden di’?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat jalan
bersama sepulang shalat isya berjamaah di masjid.
“Dosa apa?” tanya Daeng Tompo’.
“Kan seringki’ kritiki
to?” jawab Daeng Nappa’.
“Kritik itu wajar, bahkan
harus, karena tidak semua kebijakannya itu bagus. Kritik itu baik, karena bertujuan
mengingatkan dan memberi saran atau masukan,” kata Daeng Tompo’.
“Jadi menurut kita’, tidak
berdosajaki’ kalau dikritiki presiden dan para pejabatka?” kata Daeng Nappa’.
“Tidakji. Yang penting
berkaitan dengan kepentingan umum dan jabatannya, bukan pribadinya,” kata Daeng
Tompo’.
“Berarti tidak perlujaki’
minta maaf juga,” kata Daeng Nappa’.
“Selain mengeritik, kita’
juga harus selalu mendoakan mereka, semoga mereka mendapat petunjuk dan selalu berniat
baik bekerja untuk kepentingan orang banyak,” kata Daeng Tompo’.
“Kalau begitu, ayo’ kita
ke rumah, makan burasa dan opor ayam,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum. (asnawin)
@TettaTompo
Kamis, 13 Mei 2021