“Sampang se’re-se’re tongji, punna rua pela’ se’re, ero’jakontu, rua tallu pa’risi’nu.”
Arti bebasnya: Kuatkan keyakinan, Allah esa dan tetap satu. Kalau ragu ada kekuatan lain selain-Nya, buanglah keraguan itu, tetaplah istiqamah. Allah esa, satu. Kalau ada keraguan, maka akan mengalami banyak kesulitan dalam hidup. (Foto: int)
--------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 08 Mei 2021
Kelong
Pendidikan Religius (6):
Sampang
Se’re, Se’re tongji, Punna Rua Pela’ Se’re
Oleh:
Bahaking Rama
(Guru Besar Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar)
“Sampang se’re-se’re tongji,
punna rua pela’ se’re, ero’jakontu, rua tallu pa’risi’nu.”
Arti bebasnya: Kuatkan
keyakinan, Allah esa dan tetap satu. Kalau ragu ada kekuatan lain selain-Nya,
buanglah keraguan itu, tetaplah istiqamah. Allah esa, satu. Kalau ada keraguan,
maka akan mengalami banyak kesulitan dalam hidup.
Ragu ada kekuatan yang
diyakini selain Allah, akan melahirkan kemusyrikan. Musyrik tergolong perbuatan
dosa besar. Allah tidak mengampuninya kecuali taubat.
Singkretisme bermakna
seseorang mencampur-adukkan kepercayaan pada Tuhan. Untuk menghindari singkretisme,
maka perlu istiqamah menegakkan ajaran tauhid. Juga perlu memahami dan
mengamalkan nilai moral ajaran kelong di atas.
Percaya kepada Allah,
hanya kepada-Nya manusia menyembah dan hanya kepada-Nya minta pertolongan.
Hamba minta tolong diberi jalan lurus, bukan jalan munafikuun, bukan jalan
biadab, dan bukan jalan dzalimuun.
Jalan lurus supaya
menjadi pemerintah, pemimpin yang adil dan bijaksana pada seluruh rakyat. Jalan
lurus supaya menjadi suami-isteri yang jujur dan saling kasih,
sayang-menyayangi.
Jalan lurus supaya
menjadi pedagang terpercaya. Jalan lurus supaya menjadi pegawai yang
bertanggung-jawab, disiplin, kerja maksimal, dan tidak korupsi.
Jalan lurus supaya
menjadi orang tua yang bijak. Jalan lurus supaya menjadi orang kaya yang
dermawan, dan jalan lurus lainnya.
Yakini Tuhan, Allah itu
esa, satu. Tidak mensyarikatkan, apalagi meniadakannya. Meniadakan Allah, berarti
manusia atheis, komunis. Ia menjadi sekuler, liberalis, melakukan kebijakan
secara bebas, tanpa berdasar pada etika ajaran keagamaan.
Pastikan Allah hadir
dalam diri, kapan dan dimanapun manusia berada. Sesibuk apapun dan sejauh
manapun manusia berjalan di muka bumi, Tuhan pasti tetap hadir dan mengetahui
perbuatan hamba-Nya, baik perbuatan gaib maupun yang nyata.
Ajaran-Nya wajib
diamalkan, perintah-Nya wajib dikerjakan, larangan-Nya ditinggalkan. Semoga, aamiin
YRA.
Pao-Pao Gowa, Kamis, 29 April 2021