“Dulu, dia pendukung berat presiden. Sekarang, dia berbalik menyerang presiden,” jawab Daeng Tompo’.
“Wah, perlu dipertanyakan itu. Jangan-jangan dulu dia pernah dijanji dan berkeinginan masuk dalam lingkaran kekuasaan,” kata Daeng Nappa’ sambal tersenyum.
“Itumi yang mau kubilang,” kata Daeng Tompo’.
------------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 25 Mei 2021
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Orang
Terdidik pun Bisa Dibutakan oleh Kekuasaan
“Ada seorang profesor
menulis dan tulisannya tersebar di beberapa grup media sosial,” kata Daeng
Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngpi malam di teras rumah Daeng Tompo’.
“Apa natulis?” tanya
Daeng Nappa’.
“Dia menyoroti
pemerintahan yang dianggap tidak berjalan dengan baik, bahkan cenderung
berbahaya untuk masa depan bangsa, karena presidennya lemah dan berada di bawah
kendali oligarki,” kata Daeng Tompo’.
“Wah, hebat tawwa itu,”
kata Daeng Nappa’.
“Tapi terus terang saya
tidak respek sama dia,” ungkap Daeng Tompo’.
“Kenapai kah?” tanya
Daeng Nappa’.
“Dulu, dia pendukung
berat presiden. Sekarang, dia berbalik menyerang presiden,” jawab Daeng Tompo’.
“Wah, perlu dipertanyakan
itu. Jangan-jangan dulu dia pernah dijanji dan berkeinginan masuk dalam lingkaran
kekuasaan,” kata Daeng Nappa’ sambal tersenyum.
“Itumi yang mau kubilang,”
kata Daeng Tompo’.
“Apa yang mau kibilang?”
tanya Daeng Nappa’.
“Orang terdidik pun bisa
dibutakan oleh kekuasaan,” kata Daeng Tompo’.
“Ya..ya..ya….,” kata
Daeng Nappa’ sambil tersenyum. (asnawin)
@TettaTompo
Selasa, 25 Mei 2021
--------
Cukup Menjadi Manusia untuk Peduli Palestina