---------
Sabtu, 29 Mei 2021
Teori
dari Barat Belum Tentu Sesuai Dunia Kesastraan Kita
Unibos
Makassar Gelar Bedah Buku Secara Virtual
Bedah
Buku Dihadiri 159 Peserta dari Berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Teori-teori dari Barat memang banyak yang
bagus dan sering menjadi acuan, tetapi teori-teori tersebut belum tentu bisa
diterapkan atau digunakan pada semua negara, termasuk di Indonesia, karena kehidupan,
serta situasi dan kondisi pada masing-masing negara tentu berbeda-beda.
“Orang Indonesia harus
berani memulai menciptakan teori sendiri. Selama ini kita cenderung mengimpor
teori dari Barat, yang belum tentu sesuai dengan kehidupan sosial kita atau
dunia kesastraan di negara kita,” kata penulis buku Teori Sastra Sepanjang Zaman, Dr Mas’ud
Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan Mas’ud
Muhammadiyah pada acara Bedah Buku “Teori Sastra Sepanjang Zaman” yang digelar
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, bekerjasama Himpunan
Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) yang dilakukan secara virtual, Jum’at,
28 Mei 2021.
Mas’ud Muhammadiyah yang
sehari-hari menjabat WR II Unibos Makassar mengatakan, kegiatan bedah buku yang
dapat memberikan gagasan dan kreativitas kepada masyarakat, mahasiswa dan
pendidik dalam bidang kesusastraan.
“Bedah buku ini dilakukan
demi kemajuan ilmu pengetahuan, pendidikan, serta kebudayaan yang dapat
meningkatkan apresiasi kesusastraan di kalangan masyarakat,” kata Mas’ud.
Dosen Universitas Negeri
Makassar, Dr Juanda, yang juga tampil sebagai pembicara, mengemukakan hal yang
sama, dengan mengatakan, dalam penulisan karya ilmiah di Indonesia, penulis
cenderung menggunakan teori-teori dari Barat, karena penulis Indonesia belum
secara utuh menampilkan teori secara khas ke-Indonesia-an.
“Kita patut bersyukur
atas buku yang diterbitkan HISKI, apalagi salah satu penulisnya adalah Wakil
Rektor II Unibos. Di buku ini menampilkan teori-teori kekhasan dari Indonesia
dan membangun teori untuk mengubah paradigma teori sebelumnya,” kata Juanda.
Pembicara lain pada acara
bedah buku itu ialah Prof Suwandi Endraswara, (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta),
dengan moderator Dr Andi Hamsiah (Wakil Dekan III FKIP Unibos Makassar). Bedag
buku dihadiri 159 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. (ima)
Mksih dinda
BalasHapus