Selasa, 15 Juni 2021
Kecewa
Demonstran Tidak Mau Dialog, Bupati Bulukumba Luapkan Kemarahannya
BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bulukumba melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Bulukumba, Senin pagi, 14 Juni 2021.
Aksi demonstrasi itu
dilakukan oleh PMII Bulukumba guna menuntut dituntaskannya program 100 hari pertama
kepemimpinan Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf, dengan Wakil Bupati Andi
Edy Manaf.
Mengetahui mahasiswa melakukan
aksi demonstrasi, Andi Utta-sapaan akrab Andi Muchtar Ali Yusuf-pun langsung
meninggalkan acara video conference pembekalan Kepala Daerah yang dilaksanakan
oleh Kemendagri secara virtual, dan keluar ruangan untuk menerima mahasiswa
berdialog.
Ajakan dialog itu ternyata
ditolak oleh mahasiswa, dan karena kecewa, Andi Utta segera mendatangi
mahasiswa yang tengah melakukan aksi demonstrasi, dan kemudian meluapkan kemarahannya
dengan menendang ban bekas yang akan dibakar oleh mahasiswa.
“Siapa ini bawa ban,
siapa bakar ban?” tanya Andi Utta sambil menendang ban bekas yang akan dibakar
oleh mahasiswa.
Tindakan Andi Utta tersebut
tidak diterima oleh mahasiswa dan mereka segera berteriak-teriak, tetapi sejumlah
aparat polisi dan anggota Satpol PP yang mengawal Andi Utta segera menghalau
mahasiswa, dan suasana pun menjadi kacau balau.
Video aksi demonstrasi mahasiswa
PMII Bulukumba yang didatangi oleh Bupati Bulukumba itu pun langsung beredar
luas di internet, bahkan sudah masuk di Youtube, dan mendapat tanggapan beragam
dari berbagai elemen masyarakat.
Ketua Cabang PMII
Bulukumba, Andi Chaidir Alif, kepada wartawan mengakui bahwa pihak Pemkab
Bulukumba awalnya meminta perwakilan 10 orang untuk masuk ke dalam ruangan
kantor Bupati, tetapi pihak mahasiswa menolak tawaran tersebut karena tetap
ingin melakukan aksi demonstrasi di jalanan.
“Tiba-tiba Bupati datang
dan menendang ban yang belum dibakar. Ini mengganggu jalannya demonstrasi
membuat kegaduhan dan terjadi pemukulan terhadap beberapa massa aksi. Kami
sangat menyayangkan kejadian ini,” kata Chaidir.
Tidak
Memiliki Itikad Baik
Kasubag Publikasi Setda
Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad, kemudian memberi penjelasan bahwa Bupati
Bulukumba Muchtar Ali Yusuf justru harus diapresiasi karena menemui para
pendemo.
“Ini artinya bupati
memiliki respons baik jika ada elemen masyarakat ingin menyampaikan aspirasinya,”
kata Ayatullah.
Saat pendemo dari
mahasiswa PMII Bulukumba datang di depan Kantor Bupati, katanya, pada saat
bersamaan Bupati Muchtar Ali Yusuf sementara mengikuti video conference
pembekalan Kepala Daerah yang dilaksanakan oleh Kemendagri.
“Kegiatan materi
pembekalan ini sebenarnya tidak bisa ditinggalkan, namun karena bupati
menghargai para pendemo maka beliau meminta izin kepada penyelenggara untuk
menemui pendemo. Beliau pun turun dari ruangannya dan meminta para pendemo
untuk bertemu dan berdialog di tempat parkir mobil Bupati,” tutur Ayatullah.
Beberapa kali dipanggil untuk
bertemu di halaman kantor di tempat parkir mobil bupati, pihak pendemo ternyata
tidak mau masuk dengan alasan mereka masih mau orasi dan bakar ban.
Bupati Bulukumba Andi
Utta sebenarnya berharap para pendemo tidak harus berteriak-teriak di luar, dan
berharap mereka langsung masuk di halaman kantor bupati untuk menyampaikan
aspirasinya.
Karena ajakan tersebut
tidak ditanggapi mahasiswa, maka Andi Utta pun langsung menemui mereka di luar
pagar kantor.
“Pak Bupati menganggap
para pendemo ini tidak memiliki itikad baik untuk melakukan dialog, makanya dia
menendang ban yang hendak dibakar oleh pendemo,” jelas Ayatullah.
Bupati Bulukumba menganggap
aksi yang dilakukan oleh mahasiswa patut diapresiasi sebagai kritik membangun
kepada pemerintah daerah, tetapi dia menyayangkan adab-adab dan etika untuk
menyampaikan aspirasi tidak diindahkan oleh mahasiswa. (dar)