------
Jumat, 25 Juni 2021
Tim
PULAu Dinas Perpustakaan Sulsel Kunjungi Perpustakaan di Barrang Lompo
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Persoalan perpustakaan yang berkaitan
dengan koleksi, serta sarana dan prasarana, merupakan beberapa masalah yang
ditemukan Tim PULAu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel,
saat melakukan pembinaan perpustakaan di Pulau Barrang Lompo, Makassar, Selasa, 21 Juni
2021.
Kelurahan Barrang Lompo
merupakan ibu kota Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar yang berpenduduk lebih dari 4.000 jiwa. Kecamatan Sangkarrang merupakan kecamatan termuda di Kota Makassar.
PULAu merupakan akronim
dari Penggiat Utama Literasi Anak Laut, yakni 1 dari 8 tim pustakawan bergerak,
yang semuanya merupakan pustakawan fungsional pada DPK Sulsel.
Kepala DPK Provinsi
Sulsel, Moh Hasan, mendorong pustakawan untuk berada di tengah-tengah
masyarakat memberikan pelayanan, bersinergi dengan para penggiat literasi.
“Namanya PULAu karena
wilayah yang jadi target pembinaan merupakan daerah kepulauan, yakni Kabupaten
Pangkep, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kecamatan Sangkarrang, Makassar,”
jelas Syahruddin Umar, sebagai Ketua Tim PULAu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sulsel.
Selain Syahruddin Umar,
tim terdiri dari Heri Rusmana, Syamsuddin, Jamaluddin, Umar Sikki, H. Dinar,
Bau Tarring, Suriati, Desy Selfiana, Zahir Juana Ridwan, dll. Penggiat
literasi, Rusdin Tompo, juga ikut dalam rombongan.
Tim bertolak dari dermaga
Kayu Bangkoang, di Jalan Pasar Ikan, dengan menumpangi KM Rinjani Jaya.
Perjalanan dengan kapal motor yang menggunakan mesin truk 6 silinder itu hanya
kurang dari satu jam.
Di Barrang Lompo, yang
merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Spermonde, Tim PULAu melakukan
pembinaan dan pendataan di perpustakaan SMA Barrang Lompo, SMPN 28, SDN Barrang
Lompo, SD Inp Barrang Lompo, dan Taman Baca Kelurahan Barrang Lompo. Lokasi
taman baca ini adalah rumah Siti Fatimah, yang juga sebagai pustakawan di SMPN
28.
Meski hanya tamatan SMA,
tapi Siti Fatimah punya dedikasi tinggi pada pengembangan perpustakaan. Dia membangun
taman baca ini dari nol, sejak tahun 2007. Perempuan yang punya hobi membaca
itu, sering membeli buku pakai uang sendiri guna menambah koleksi taman
bacanya. Namun diakui, koleksi bukunya tak semua bisa dipajang karena
kekurangan rak. Begitu juga di perpustakaan SMPN 28, yang pernah mendapat
bantuan 1.000 buku dari DPK Provinsi Sulsel, persoalan tak jauh beda.
Lurah Barrang Lompo,
Kurniati, SP, memuji Siti Fatimah yang
dinilai punya minat besar memajukan perpustakaan. Menurut Kurniati, insentif yang
diterima pengelola perpustakan, sangat tidak cukup, hanya sebesar Rp15.000 per
bulan.
Kemajuan teknologi diakui
jadi tantangan bagi pengelola perpustakaan di sini. Maryam, pengelola taman
baca, mengungkapkan, kadang perpustakaan sepi akibat anak-anak lebih dominan
bermain HP. Pengunjung perpustakaannya biasanya berasal dari kalangan
murid-murid TK hingga SMP.
Di SMA Barrang Lompo, Tim
PULAu mendapat banyak informasi dari kepala sekolah, guru, dan tenaga
pustakawan. Sekolah swasta ini bernaung di bawah Yayasan Ulul Al-Fikri,
memiliki 20 guru, yang mengajar di 6 kelas dengan 120-an siswa.
Endang Suprianty, Kepala
SMA Barrang Lompo, yang juga merupakan Ketua Yayasan, mengaku koleksi
perpustakaannya terbatas. Kebanyakan merupakan buku paket pelajaran. Mereka
kekurangan buku-buku fiksi dan ilmu-ilmu praktis. Sehingga, siswa yang akan
tamat, diminta secara suka rela menyumbang buku-buku fiksi, seperti novel.
Sekolah ini berdiri sudah 10 tahun tapi masih minim aktivitas pelatihan untuk
penguatan gerakan literasi, termasuk pelatihan menulis. Kalaupun ada, hanya
kegiatan melalui daring.
“Padahal minat membaca
dan menulis itu perlu ditumbuhkan. Mungkin saja ada anak yang punya bakat tapi
tidak ada ruang bagi mereka berkreasi dan berekapresi,” jelasnya.
Endang merasakan betul
kendala jaringan internet, baik untuk pembelajaran maupun saat Ujian Tulis
Berbasis Komputer (UTBK). Belum lagi dukungan fasilitas listrik yang tidak
menyala sehari penuh. Karena hanya mengandalkan genset dan panel surya.
Di akhir kunjungan Endang
menyerahkan 2 buku karya guru dan siswa SMA Barrang Lompo untuk menambah
koleksi deposit DPK Sulsel, yang diterima Ketua Tim PULAu, Syahruddin Umar. (*)