Selasa, 29 Juni 2021
Unismuh,
Unhas, dan UNM Lolos Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, dan Universitas Negeri
Makassar (UNM) lolos sebagai pelaksana program Kredensial Mikro Mahasiswa
Indonesia (KMMI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbud-Ristek).
Unismuh Makassar dinyatakan lolos setelah mengikuti
dua tahapan seleksi, mulai dari tahap seleksi proposal hingga presentasi.
Informasi tersebut tertuang dalam Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
nomor 2861/E.2/KM.07.00/2021, tanggal 26 Juni 2021.
Program KMMI merupakan pembelajaran bentuk kursus
singkat (short course) yang mencakup hard skills dan soft skills. Program ini
bertujuan mendukung kampus merdeka, yang memberikan keleluasaan kepada
mahasiswa untuk belajar di luar kampus, sebagai upaya untuk mendapatkan calon
pemimpin masa depan yang berkualitas.
Dalam pengumuman teresebut, Unismuh merupakan
satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX yang memenangkan kompetisi hibah tersebut.
Kesiapan
Unismuh
Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas
Instruksional (LP2AI) Unismuh Makassar, Nasrun, menyampaikan kesyukurannya atas
pencapaian itu.
“Alhamdulillah. Tentu capaian ini tidak lepas dari
dukungan pimpinan, Bapak Rektor dan para wakil Rektor, serta kerja keras tim, dukungan
fakultas dan prodi di Unismuh,” katan Nasrun, kepada wartawan di Makassar,
Senin, 28 Juni 2021.
Dia yakin pihaknya dapat menjalankan amanah
Kemendikbud-Ristek tersebut.
“Kesiapan Unismuh, baik dari segi infrastruktur,
SDM, maupun mitra telah kami tuangkan dalam proposal, dan kami sampaikan dalam
presentasi. Insya Allah kami siap,” tegas Nasrun.
Sekretaris LP2AI Unismuh sekaligus Ketua Tim KMMI
Unismuh, Ishaq Madeamin, menyatakan bahwa kesiapan infrastruktur pembelajaran
daring di kampusnya, telah memenuhi standar sistem, baik hardware, maupun
software.
“Kami memiliki software layanan sistem pembelajaran
daring berbasis Learning Management System (LMS), operator dan tim IT PT,
teknologi pembelajaran, tim helpdesk maupun tim assembling yang melibatkan
mahasiswa,” kata Ishaq.
Pengalaman pembelajaran daring yang dilakukan
Unismuh Makassar, katanya, dimulai dengan pengembangan modul dan pelaksanaan
pembelajaran daring baik tingkat individu dan program studi, maupun tim trainer
PPG daring selama tiga tahun (2017-2020).
Selain itu, pelaksanaan bimbingan teknis
pembelajaran daring pada tiap awal semester baik pada tingkat PT maupun Dirjen
Dikti Kemdikbudristek (2013-2020). Tim Unismuh juga terlibat dalam pelaksanaan
program bantuan dana melalui Inovasi Modul Pembelajaran Daring (IMPD).
Unismuh, lanjutnya, juga telah menyiapkan kerja sama
dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Jadi kolaborasi antara tenaga pengajar dan dunia
industri akan kita maskimalkan dalam program ini,” tandas Ishaq.
Dalam program ini, mahasiswa akan mengikuti short
course selama 8 pekan, dengan model pembelajaran online, praktikum maupun
penugasan mandiri.
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse mengapresiasi
kinerja tim kerja tersebut.
“Kami tentu bersyukur kepada Allah SWT. Selamat bagi
tim yang telah bekerja keras menyiapkan proposal. Hal ini membuktikan bahwa
tradisi unggul telah terbangun di Unismuh Makassar,” kata Ambo Asse. (asnawin)