---------
Sabtu, 05 Juni 2021
Universitas
Cokroaminoto Makassar Dikembangkan dengan Konsep 4T
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM) di
bawah pimpinan Rektor Prof Tahir Kasnawi, dikembangkan dengan konsep 4T, yaitu
Terencana, Taat Azas, Terintegrasi, dan Terarah.
“Jika lembaga lain
menggunakan konsep 3T, maka UCM akan menggunakan konsep 4T,” ujar Tahir Kasnawi,
dalam Rapat Sosialisasi Tata Kelola Organisasi UCM di Kampus CUM Jl Perintis
Kemerdekaan KM 11 Makassar, Jumat, 04 Juni 2021.
Konsep Tata Kelola 4T UCM
tersebut, katanya, merupakan produk rapat pimpinan UCM pada tanggal 28 Mei
2021.
Tahir menjelaskan, Konsep
T yang pertama, yakni Terencana, artinya tidak ada program dan kegiatan yang
dilaksanakan menggunakan prinsip tiba masa tiba akal.
“Semuanya harus terencana
dan itu dibarengi dengan upaya dan bekerja,” tegas Tahir.
Konsep T yang kedua, Taat
azas, artinya semua program dan kegiatan yang dilaksanakan di UCM harus menaati
berbagai peraturan, tidak boleh melenceng dari aturan yang ada apa pun jenisnya.
“UCM dikembangkan
berdasarkan patokan statuta dan berbagai surat keputusan yang menjadi turunan
aturan-aturan yang ada,” kata Tahir yang mantan Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial
dan Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Konsep T yang ketiga, Terintegrasi,
yaitu semua program dan kegiatan yang dilaksanakan melalui instrumen yang
terintegrasi dalam sistem yang terpadu. Seluruh kegiatan ada di dalam dan
dilaksanakan sesuai instrumen.
Sedangkan Konsep T yang
keempat, Terarah, maksudnya ada sasaran-sasaran yang terukur, tidak boleh
bersandar pada tujuan, sebab bisa tidak terukur.
“Justru sasaran yang
terukur, termasuk aspek inilah yang akan dievaluasi. Jadi, ada milestone (batu petanda jarak/sasaran)
yang ingin dicapai,” ujar
Visi
UCM
Wakil Rektor I UCM Dr H Ibrahim
Saman, yang mendampingi Rektor UCM bersama Wakil Rektor III Hj A Suryani
Syamsuddin, menjelaskan, masalah yang mendesak dihadapi UCM selain menyusun
tata kelola dan akan dilokakaryakan pada minggu ketiga Juni 2021 ini, juga
masalah akses yang rendah, relevansi lulusan, angka partisipasi kasar (APK)
yang masih rendah, dan jumlah serta mutu dosen.
Visi UCM, katanya, adalah
menjadi universitas yang berlandaskan Islam yang mengembangkan sumber daya
insani yang berakhlak mulia dan berjiwa kebangsaan dengan mengedepankan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan “entrepreneurship.”
“Enam nilai yang tercakup
di dalam visi ini diharapkan dapat terakumulasi dalam satu mata kuliah yang
memadukan nilai agama dan kebangsaan. Oleh sebab itu, lulusan UCM tidak hanya
dapat menerapkan tridharma perguruan tinggi, tetapi juga dapat melaksanakan
dakwas Islamiyah,” kata Ibrahim Smantan Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah IX
Sulawesi (kini Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi / LLDikti Wilayah IX Sulsel, Sultra,
Sulbar). (met)