-------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 29 Juli 2021
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Kencangna
Ini Desakan kepada Bapaka untuk Mundur
“Kencangna ini desakan
kepada bapaka untuk mundur,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.
“Bapaka siapa? Mundur
bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Ededeh, pura’-pura’ lagi
bertanya. Itu bapaka kan dianggap gagal memimpin, makanya kencangmi desakan
supaya dia mengundurkan diri saja, terutama desakan lewat media sosial,” jelas
Daeng Nappa'.
“Tentu tidak maui tawwa
mundur,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Tapi biar tidak mundur,
tidak adami wibawana, karena dianggapmi pemimpin gagal dan banyakmi yang desaki
untuk mundur,” tutur Daeng Nappa’.
“Jadi kalau kita’ dalam
posisi seperti itu, bagaimana?” tanya Daeng Tompo’ masih sambil tersenym.
“Aih, kalau saya pasti
mundurma’. Untuk apa bertahan kalau dianggapmaki’ pemimpin gagal, dan
didesakmaki’ mengundurkan diri,” tandas Daeng Nappa’ serius.
“Iyo tawwa. Orang dulu
bilang, jentelmen,” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa dan keduanya pun
tertawa-tawa. (asnawin)
Kamis, 29 Juli 2021
#TettaTompo
------
Obrolan sebelumnya:
PPKM Level IV, Pelan-pelanmaki’ Pak Wali!
Awalnya Berjalan dengan 4 Kaki, Kemudian 2 Kaki, dan Terakhir 3 Kaki
Apa Poeng, Terlanjur Banyakmi TKA Masuk ke Indonesia