Komunitas Puisi (KoPi) Makassar merayakan Hari Puisi Indonesia (HPI) dengan meluncurkan buku Antologi Puisi “Resolusi dalam Puisi”, di Perpustakaan Multimedia, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel, Sabtu, 24 Juli 2021, serta meneken MoU dengan Prodi Bahasa dan Sastra Daerah, Fakuktas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM).
------
Senin, 26 Juli 2021
Komunitas
Puisi Makassar Luncurkan Buku dan Teken MoU dengan FBS UNM
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Komunitas Puisi (KoPi) Makassar merayakan
Hari Puisi Indonesia (HPI) dengan meluncurkan buku Antologi Puisi “Resolusi
dalam Puisi”, di Perpustakaan Multimedia, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel, Sabtu,
24 Juli 2021.
Bukan itu saja, komunitas
ini juga meneken perjanjian kerjasama (MoU) dengan Prodi Bahasa dan Sastra
Daerah, Fakuktas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM).
Penandatangan dilakukan
oleh Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Daerah FBS UNM, Dr Hajrah SS MPd, dan Rusdin
Tompo dari KoPi Makassar. Kerja sama dilakukan untuk pengembangan gerakan
literasi sastra daerah di Sulsel.
“Ini sejarah bagi KoPi Makassar
karena bisa mengadakan launching buku dan kerja sama dengan salah satu
perguruan tinggi ternama di Sulsel,” kata Rusdin Tompo, mewakili komunitasnya.
Perayaan HPI 2021,
didasarkan pada hari kelahiran penyair Chairil Anwar, 26 Juli. Namun KoPI
Makassar, membuat acara lebih awal dengan alasan diadakan pada akhir pekan.
Penetapan tanggal 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia disepakati dalam
Pertemuan Penyair Indonesia (PPI) I di Pekanbaru, Riau, 22 November 2012.
Tema kegiatan yang
diusung oleh KoPi Makassar pada perayaan HPI 2021 adalah “Merawat NKRI dengan
Nyala dan Nyali Puisi” untuk memberikan semangat kepada para penulis, khususnya
penyair, bahwa meski pandemi spirit untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara
tidak boleh pudar.
Peluncuran buku ditandai
dengan penyerahan buku secara simbolis dari KoPi Makassar kepada sejumlah
perwakilan, seperti mahasiswa, akademisi, komunitas, profesional, seniman, dan
budayawan, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel. Buku
diterima langsung oleh Kepala UPT Perpustakaan, Abdul Hadi SSos MM.
Pembacaan
Puisi
Selain peluncuran buku
Antologi Puisi “Resolusi dalam Puisi”, acara juga diisi dengan beragam
pembacaan puisi. Ada rampak puisi, kelong bahasa Makassar, sanja Mangkasara,
puisi berantai, musikalisasi puisi, puisi dan lagu, serta parade puisi.
Mereka yang tampil
membaca puisi mulai dari anak-anak, mahasiswa, pustakawan, penggiat literasi,
hingga ibu-ibu.
Penyair Agus K Saputra,
memberi apresiasi pada kegiatan ini karena secara pribadi, ini perayaan yang
pertama kali dia ikuti, apalagi KoPi Makassar yang menghelatnya.
Dia melihat ruang untuk
musikalisasi puisi mendapatkan panggung dalam acara ini. Sehingga, menurutnya,
upaya untuk mendekatkan puisi ke masyarakat akan menjadi cepat terwujud.
“Ada suasana baru yang
saya nikmati, di mana unsur budaya lokal juga ikut ditampil,” jelas Agus K
Saputra, yang sehari-hari bekerja di BUMN.
Para pembaca puisi antara
lain, Asmin Amin, Syahrir Rani Patakaki, Muhammad Nafi Ramadhan, Nur Failia
Majid, serta Ahmadi Haruna, dan anaknya, Sri Syamsiar.
Acara yang disiarkan
langsung Radio Republik Indonesia (RRI) Pro4 ini, dipandu oleh Rosita Desriani.
Acara dibuka oleh pembacaan puisi berjudul “Ode Buat Negeri” karya Yudhistira
Sukatanya.
Partisipan acara ini
terdiri dari DPK Provinsi Sulawesi Selatan, Lembaga Pengembangan Kesenian dan
Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS), Prodi Bahasa dan Sastra Daerah FBS UNM,
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP Unismuh, Bengkel Sastra UNM, Bengkel
Seni BASSI Unismuh, Asosiasi Pelestari Bahasa Daerah, Komunitas Anak Pelangi
(K-Apel), dan KoPi Makassar.
Abdul Hadi, yang hadir
bersama sejumlah pustakawan dan staf Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sulsel, mengaku terhibur karena pembacaan puisi dikemas secara menarik dan
tidak monoton.
Yudhistira Sukatanya,
dari LAPAKKSS mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Kepala Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel, Mohammad Hasan Sijaya, dalam
kegiatan sastra dan kesenian yang selama ini diadakan. Dia berharap, kolaborasi
seperti ini akan terus berlanjut di masa mendatang. (rt)