Tiba-tiba muncul pertanyaan di benak saya. Mengapa Muhammadiyah dua kali milad (hari lahir, ulang tahun) dalam setahun? Pertanyaan itu muncul, karena pada Sabtu malam, 17 Juli 2021 Masehi, yang bertepatan dengan tanggal 08 Dzulhijjah 1442 Hijriyah, banyak muncul ucapan “Selamat Milad ke-112 Muhammadiyah.”
-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 18 Juli 2021
Mengapa
Muhammadiyah Dua Kali Milad dalam Setahun?
Oleh:
Asnawin Aminuddin
(Wakil Ketua Majelis Pustaka
dan Informasi Muhammadiyah Sulsel)
Tiba-tiba muncul
pertanyaan di benak saya. Mengapa Muhammadiyah dua kali milad (hari lahir, ulang
tahun) dalam setahun? Pertanyaan itu muncul, karena pada Sabtu malam, 17 Juli
2021 Masehi, yang bertepatan dengan tanggal 08 Dzulhijjah 1442 Hijriyah, banyak
muncul ucapan “Selamat Milad ke-112 Muhammadiyah.”
Ucapan selamat ulang
tahun itu bukan hanya dengan narasi kata-kata, melainkan juga dengan gambar
kreasi, antara lain foto Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar
Nashir melambai dengan tangan kanan, memakai masker warna putih, dan kopiah
hitam.
Juga ada lambang
Muhammadiyah, serta lima buah lingkaran yang masing-masing berisi tulisan (1)
Memakai Masker dg benar, Mencuci Tangan dg sabun, Menjaga Jarak yg aman,
Menghindari Kerumunan, serta Mengurangi Keluar Rumah.
Di sebelah kanan gambar ada
kalimat, “Dengan semangat milad, Muhammadiyah bergerak bersama terus berikhtiar
serta bertawakkal atasi pandemi untuk ummat dan negeri.”
Di bagian tengah gambar
tersebut, bisa dipasang foto oleh siapa saja yang ingin memasang fotonya dengan
dukungan aplikasi.
Kembali ke pertanyaan di
atas, “Mengapa Muhammadiyah dua kali milad (hari lahir) dalam setahun?”
Normalnya kan hanya satu milad dalam setahun sebagaimana milad atau ulang tahun
organisasi lain, ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan RI, serta ulang tahun
setiap orang.
Kita kan hanya satu kali
dilahirkan di dunia? Organisasi atau persyarikatan Muhammadiyah juga kan hanya
satu kali “dilahirkan” atau hanya satu tanggal berdirinya? Lalu mengapa Muhammadiyah
dua kali milad dalam setahun?
Rasanya belum lama Muhammadiyah
merayakan milad atau hari lahirnya. Muhammadiyah merayakan milad atau hari
lahirnya yang ke-108 pada 18 November 2020.
Lalu belum genap setahun,
Muhammadiyah kembali merayakan hari lahirnya. Dan anehnya, miladnya kali ini
adalah milad atau ulang tahun ke-112. Buktinya, ucapan Selamat Milad ke-112
berseliweran di jagat media sosial pada Sabtu malam, 17 Juli 2021. Mana yang
benar? Milad ke-108 atau milad ke-112?
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, saya membuka Anggaran Dasar Muhammadiyah. Pada Pasal 2 (Pendiri)
disebutkan, “Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di
Yogyakarta untuk jangka waktu tidak terbatas.”
Oh, rupanya Muhammadiyah
mencantumkan dalam Anggaran Dasar-nya dua tanggal lahir atau tanggal
berdirinya, yaitu tanggal 18 November 1912 penanggalan Masehi, dan 08
Dzulhijjah 1330 penanggalan Hijriyah.
Pertanyaan “Mengapa
Muhammadiyah dua kali milad (hari lahir, ulang tahun) dalam setahun?” pun
terjawab, tapi masih ada perasaan yang mengganjal.
Perasaan mengganjal itu
memunculkan pertanyaan baru. Mengapa Muhammadiyah tidak menetapkan salah satu
di antara dua penanggalan itu sebagai hari lahirnya? Kan bisa saja pengurus Muhammadiyah
melakukan musyawarah dan memutuskan dalam muktamar bahwa Muhammadiyah merayakan
milad atau hari lahirnya pada setiap 18 November.
Dengan adanya keputusan
tersebut, maka para kader dan simpatisan Muhammadiyah hanya satu kali mengucapkan “Selamat Milad Muhammadiyah” dalam
satu tahun, bukan dua kali seperti selama ini (18 November penanggalan Masehi,
dan 08 Dzulhijjah penanggalan Hijriyah).
Mohon maaf tulisan ini hanya
tumpahan curahan hati saya sebagai kader Muhammadiyah, dan rasa-rasanya belum
tenteram hati ini bila belum ada yang memberi tanggapan (he..he..he...). Selamat malam!
Gowa, 18 Juli 2021