----------
Selasa, 31 Agustus 2021
Pelatihan Analisis Spasial dengan Menggunakan R dan Rencana Pembentukan Komunitas R di Makassar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Tim dosen dan mahasiswa dari Prodi
Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri
Makassar (UNM) menggelar Pelatihan Analisis Spasial dengan Menggunakan R
Studio, secara luring dan daring, Ahad, 29 Agustus 2021.
Pelatihan yang merupakan
Program Kegiatan Masyarakat (PKM) Tahun 2021 itu diikuti 192 peserta dari tiga
kalangan yaitu dosen, mahasiswa, dan alumni, baik dari lingkup UNM, maupun dari
luar UNM.
Ketua Panitia, Bobby
Poerwanto, dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan ini juga diikuti oleh
peserta Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) yang berasal dari
Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), Uiversitas
Gadjah mada (UGM), Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan beberapa kampus
lainnya.
“KMMI merupakan salah
satu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang dimenangkan oleh UNM,
dimana salah satu coursenya yaitu Data Sains untuk Bisnis dan Perkantoran
dilaksanakan oleh Prodi Statistika FMIPA UNM,” jelas Bobby.
Narasumber dalam
pelatihan tersebut, Aswi SPd MSi PhD, membawakan materi “Pengantar Teori Analisis
Spasial” dan dilanjutkan dengan simulasi analisisnya dengan menggunakan R
Studio.
Topik analisis spasial
ini merupakan topik kajian disertasi dari lulusan Queensland University of
Technology tersebut.
“Melalui kegiatan ini
diharapkan topik-topik penelitian dengan menerapkan analisis spasial ini dapat
semakin diminati karena analisis spasial ini dapat diaplikasikan dalam berbagai
bidang, misalnya bidang pendidikan, geografi, kesehatan, lingkungan dan bidang
lainnya,” papar Bobby.
Salah satu penerapan
penggunaan analisis spatial dalam bidang pendidikan adalah pemetaan untuk
memahami dan mengatasi ketidaksetaraan pendidikan di suatu wilayah. Penerapan
analisis spatial lainnya adalah di bidang kesehatan, misalnya pemetaan penyakit
demam berdarah, pengembangan atlas penyakit kanker.
Bobby mengatakan, setelah
kegiatan ini selesai, tim pelaksana berencana membentuk komunitas software R di
wilayah Makassar.
“Mengingat software ini
merupakan salah satu software yang paling diminati dalam Data Sains, dan juga
software ini bersifat open source, jadi tidak perlu membeli lisensi, bahkan
semua user di seluruh dunia bisa bersama-sama mengembangkan penggunakan
software ini dengan membuat package yang dapat juga digunakan oleh orang lain,”
tutur Bobby. (ata)