Buku “Sirah Nabawiyah, Sejarah Lengkap Nabi Muhammad SAW”. Penulis Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi. |
------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 31 Agustus 2021
Kisah Nabi Muhammad SAW (1):
Jazirah
Arab, Letak Mekah, dan Suku Badui
Penulis: Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Pengantar:
Kisah Rasululllah atau
Kisah Nabi Muhammad SAW telah lama beredar di berbagai media massa dan juga di
media sosial. Kami pun menerima kiriman Kisah Rasulullah secara bersambung
melalui jaringan WhatsApp (WA), baik melalui jaringan pribadi (Japri) maupun
lewat grup.
Kisah tersebut sudah dua
kali habis di WA kami, padahal kisah Rasulullah ini bersambung sebanyak kurang
lebih 160 kali. Karena menganggap kisah ini bermanfaat dan memberi inspirasi,
maka kami pun menanyakan kepada pengirimnya, apakah kisah boleh kami muat di
media daring kami, www.pedomankarya.co.id,
atau tidak.
Pengirimnya mengatakan,
pada dasarnya boleh karena ini tergolong dakwah. Lalu kami pun menanyakan nama
penulisnya dan apa judul bukunya. Pengirimnya pun mengirimkan cover buku
berjudul: “Sirah Nabawiyah, Sejarah Lengkap Nabi Muhammad SAW”. Penulis Abdul
Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi.
Dengan memohon ridha dari
Allah SWT, dan dengan niat, amalnya dikirimkan kepada penulis buku dan orang-orang
yang meneruskannya hingga sampai kepada kami, maka mulai hari ini, Selasa, 31 Agustus 2021, Kisah Nabi
Muhammad SAW akan kami turunkan secara bersambung hingga tamat.
Demikian kami sampaikan
kepada para pembaca, semoga bermanfaat bagi kita semua, amin. (Asnawin Aminuddin)
*****
Jazirah
Arab
Jazirah Arab itu
sebenarnya tidak hanya terdiri atas gurun pasir. Ada banyak tanah subur yang
telah dihuni sejak lama. Tanah-tanah subur itu terutama terletak di daerah
pantai, seperti Yaman, Yamamah, Hadramaut, dan Ahsa.
Di bagian tengah Jazirah
Arab ada sebuah wilayah subur lain bernama Najd. Wilayah ini dikenal sebagai
tempat asal kuda Arab yang termahsyur di mana-mana.
Najd dan Yamamah juga
terkenal sebagai penghasil gandum. Demikian banyak gandum yang dihasilkan
sehingga konon mampu memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Jazirah Arab yang
ketika Nabi Muhammad dilahirkan berjumlah sekitar 10 juta- 12 juta jiwa.
Di kota Madinah terdapat bukit
-bukit yang baik untuk ditanami. Sementara itu, kota Thaif terkenal karena
buah-buahannya.
Di luar daerah-daerah
subur, Jazirah Arab dipenuhi gunung dan bukit-bukit batu yang besar. Tidak ada
sungai mengalir. Suhu udaranya sangat panas. Karenanya, penduduk Arab umumnya
suka mengembara. Mereka suka berpindah ke tempat mana saja yang dapat memenuhi
keperluan hidup sehari-hari beserta hewan-hewan ternak mereka.
Unta
Unta adalah kendaraan
yang sangat diandalkan penduduk gurun pasir. Ia dapat mengarungi gurun selama
17 hari tanpa minum. Walaupun pelan, jika dipacu unta dapat menempuh jarak
sampai 300 km dalam sehari.
Unta mau melahap ranting
dan rumput pahit yang di jauhi kambing. Unta juga mau minum air berlumpur dan
mengubahnya menjadi susu bermutu tinggi yang dapat digunakan sebagai obat tetes
mata.
Dagingnya dimakan,
bulunya dibuat tali, kulitnya dapat menjadi aneka alat, mulai dari sandal
sampai atap dan perisai perang. Air seninya menjadi sampo pencuci rambut.
Kukunya dibakar dan diulek menjadi tepung untuk obat luka atau adonan kue.
Kotorannya dapat dipakai sebagai bahan bakar. Unta adalah karunia Allah untuk
penduduk gurun pasir.
Letak
Mekah
Di Kota Mekah inilah
terletak Ka'bah, Baitullah. Ke arah Ka'bahlah seluruh Muslim di dunia
menghadapkan diri jika sedang shalat. Di kota Mekah inilah nabi Muhammad صلى الله
عليه وسلم, dilahirkan.
Kota Mekah adalah sebuah
lembah yang tidak begitu luas, di tengah lautan pasir. Bukit-bukit mengurung
lembah ini rapat-rapat. Begitu rapatnya sehingga cuma ada tiga jalan untuk
keluar dan masuk Mekah. Jalan pertama menuju ke Yaman, jalan ke dua menuju ke
Laut Merah, dan jalan ketiga adalah jalan menuju Palestina.
Ribuan tahun yang lalu,
Lembah Mekah hanyalah sebuah tempat persinggahan rombongan kafilah, baik yang
datang dari Yaman menuju Palestina maupun sebaliknya, yang datang dari
Palestina menuju Yaman. Nabi Ismail lah yang pertama kali membuat Mekah menjadi
sebuah kota.
Pakaian
Orang Arab
Penduduk asli Jazirah
Arab adalah suku Badui. Pakaian mereka longgar, hangat pada musim dingin, dan
sejuk pada musim panas. Pakaian ini menjaga kulit dari sengatan matahari serta
angin kering.
Pada zaman para nabi,
pakaian ini terdiri atas dua helai. Satu helai melilit tubuh dari bawah ketiak.
Satu helai lagi adalah sebuah jubah panjang sampai kaki dan terbuat dari bulu
domba atau unta. Warnanya krem dengan lurik tegak berwarna hitam, biru, coklat
atau putih.
Pakaian wanitanya panjang
menyapu tanah dan sangat longgar. Selendang melilit pinggang, jubahnya berlurik
merah, kuning, hitam atau biru. Cadarnya berwarna hitam atau putih. Tudung
kepala berwarna merah, putih, atau cokelat melindungi mata, telinga, dan hidung
dari debu dan badai pasir.
Badui
Suku Badui adalah
penduduk asli Jazirah Arab. Mereka adalah prajurit pengelana yang tangguh.
Tinggi mereka sedang, tapi kekar, cekatan, dan kuat menderita dalam alam yang
keras. Jika ada anggota keluarga yang tewas, para lelaki Badui akan segera
membalas pembunuhnya. Mereka berani dalam bertempur dan sabar dalam kekalahan.
Meski demikian, orang
Badui terkenal ramah, senang memberi, dan sangat menghormati tamu. Mereka juga
tenang, sabar, dan tidak cepat marah. Orang Badui juga sangat mengagumi
keindahan syair.
Jiwa orang orang Badui
mudah terpanggil pada kebenaran. Mereka adalah orang orang sederhana. Mereka
duduk di lantai dengan wadah makanan di lutut. Dengan demikian, tidak bisa
dibedakan mana majikan dan mana bawahan.
Sahabat fillahku, kepada
orang-orang inilah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, diutus. Berkat bimbingan
Nabi Muhammadlah orang orang Badui dari padang pasir yang sunyi ini mampu
mengguncang dunia.
Merekalah yang akhirnya
menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia. Merekalah yang membangun umat Islam
menjadi umat yang besar dan dihormati.
Namun, jauh sebelum menyebar ke penjuru bumi, perjalanan umat Islam di Jazirah Arab dimulai oleh kisah Nabi Ibrahim عَلَيْهِ السَلاَمُ. Beliau adalah nenek moyang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. (bersambung)
Editor: Asnawin Aminuddin
-----
Artikel Bagian 2: Awal Mula Penyembahan Berhala di Mekah