Malam itu, keduanya bertambah heran karena unta tua mereka ternyata kini menghasilkan susu.
“Engkau tahu, Halimah. Sebelum ini unta tua kita tidak menghasilkan susu setetes pun,” gumam Harits.
Suami istri itu meminum air susu unta sampai kenyang. (int)
-------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 12 September 2021
Kisah Nabi Muhammad SAW (11):
Keluarga
Halimah Mendapat Berkah Setelah Menyusui Muhammad
Penulis: Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Ketika Halimah dan Harits
kembali ke rombongan, mereka melihat semua kawan mereka telah mendapatkan bayi
untuk dibawa pulang dan disusui.
Melihat itu, Halimah
berkata kepada suaminya, “Demi Allah, aku tak ingin mereka melihatku pulang
tanpa membawa bayi. Demi Allah, aku akan pergi kepada anak yatim itu dan
mengambilnya.”
“Tidak salah kalau engkau
mau melakukannya. Semoga Allah memberi kita keberkahan melalui anak yatim
tersebut,” kata suaminya.
Akhirnya Halimah dan
suaminya kembali menemui Aminah dan membawa Muhammad ke dusun mereka. Aminah
melepas bayinya itu dengan perasaan lega bercampur sedih. Lega karena akhirnya
ada yang mengasuh Muhammad, sedih karena harus berpisah dengannya selama dua
tahun ke depan.
“Pergilah, nak. Ibu
menunggumu di sini,” bisik Aminah dengan pipi yang hangat dialiri air mata.
Tatkala menggendong
Muhammad, Halimah keheranan, “Aku tidak merasa repot membawanya, seakan-akan
tidak bertambah beban.”
Kemudian, Halimah
menyusui Muhammad.”Lihat, bayi ini menyusu dengan lahap,” kata Halimah kepada
suaminya.
Setelah menyusui
Muhammad, Halimah menyusui bayinya sendiri. Bayi itu juga menyusu dengan lahap.
Setelah itu, Muhammad dan bayi Halimah tertidur dengan lelap.
“Anak kita tidur dengan
lelap,” bisik Halimah kepada suaminya, “padahal, sebelumnya kita hampir tidak
bisa tidur karena ia rewel terus sepanjang malam.”
Malam itu, keduanya
bertambah heran karena unta tua mereka ternyata kini menghasilkan susu.
“Engkau tahu, Halimah.
Sebelum ini unta tua kita tidak menghasilkan susu setetes pun,” gumam Harits.
Suami istri itu meminum
air susu unta sampai kenyang.
“Malam ini benar-benar
malam yang indah,” kata Halimah kepada Harits, “bayi kita tertidur lelap dan
kita pun bisa beristirahat dengan perut kenyang.”
“Demi Allah, tahukah
engkau Halimah, engkau telah mengambil anak yang penuh berkah,” kata Harits.
“Demi Allah, aku pun
berharap demikian,” kata Halimah.
Kebanggaan
Rasulullah
Lingkungan di Bani Sa'ad
benar-benar sangat murni. Kelak Rasulullah pun dapat berkata dengan bangga, “Aku
adalah keturunan Arab yang paling tulen. Sebab aku anak suku Quraisy yang
menyusui di Bani Sa’ad bin Bakr.”
Keberkahan
Keberkahan yang dibawa
Muhammad kecil tidak berhenti sampai di situ. Ketika dalam perjalanan kembali
ke dusun Bani Sa’ad, terjadi hal yang mengherankan.
“Suamiku, tidakkah engkau
melihat hal yang aneh pada keledai tungganganku?” tanya Halimah.
“Saat kita pergi, keledai
ini berjalan pelan sekali,” Harits menanggapi, “tetapi, kini ia dapat berjalan
cepat seolah tak kenal lelah. Padahal, beban yang dibawanya cukup berat.”
Keledai itu berjalan
cukup cepat sehingga bisa menyusul dan melewati rombongan wanita Bani Sa’ad
lainnya yang telah berjalan lebih dulu.
“Halimah putri Abu Dhu’aibi!”
panggil para wanita itu keheranan, “tunggulah kami! Bukankah ini keledai yang
engkau tunggangi saat kita pergi?”
“Demi Allah, begitulah,”
balas Halimah, “ini memang keledaiku yang dulu.”
“Demi Allah, keledaimu
itu kini bertambah perkasa!” kata wanita-wanita itu.
Ketika tiba di rumah, Halimah
dan Harits tambah terkejut.
“Sepetak tanah kita!”
bisik Halimah tak percaya, “sepetak tanah kita ini jadi begitu hijau dan subur!
Padahal, saat kita berangkat, tak ada sepetak tanah pun yang lebih gersang dari
ini!”
“Domba-domba juga” seru
Harits, “domba domba kita jadi gemuk dan susunya penuh. Kini kita dapat memerah
dan meminum susu mereka setiap hari.”
Begitulah keberkahan yang
mereka terima selama mengasuh Muhammad. Namun, dua tahun pun berlalu, kini tiba
saatnya mengembalikan Muhammad kepada ibunya. (bersambung)
-------
Kisah Nabi Muhammad SAW (12):
Muhammad Bertemu Kembali Ibunya
Kisah Nabi Muhammad SAW (10):
Abdul Muthalib Rayakan Kelahiran Muhammad
Kisah Nabi Muhammad SAW (9): Abdullah Menikah dengan Aminah