Moderator Rusdin Tompo (paling kanan) memandu seminar yang menampilkan pembicara Syahriar Tato (paling kiri), Yudhistira Sukatanya (kedua dari kiri), dan Mohammad Hasan Sijaya, pada seminar Festival Aksara Lontaraq (FALAQ) ke-2 Tahun 2021, yang digelar secara hibryd, Jumat, 27 Agustus 2021. (ist)
------
Rabu, 01 September 2021
Kita
Bermimpi Orang Yang Masuk ke Sulsel Membaca Ucapan Selamat Datang dalam Aksara Lontara
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Kita bermimpi saat seseorang masuk ke
Sulsel, yang pertama dia baca di ucapan selamat datang itu adalah tulisan aksara
lontaraq. Kita masuk di ruang perpustakaan, ruang pemerintah, yang ada aksara
lontaraq.
“Maka orang-orang akan
bangga dengan kebudayaannya sendiri, dan orang-orang mau hidup untuk warisan
leluhurnya,” kata Panitia Pelaksana, Upi Asmaradhana, pada pembukaan seminar “Mewujudkan
Ranperda Aksara Lontaraq sebagai Penguatan Warisan Literasi Sulawesi Selatan”
dalam Festival Aksara Lontaraq (FALAQ) ke-2 Tahun 2021, yang digelar secara
hibryd, Jumat, 27 Agustus 2021.
Festival Aksara Lontaraq,
kata Upi, digelar sebagai bentuk menjaga warisan artefak terbaik Sulawesi
Selatan yaitu aksara lontaraq.
“Dalam sejarahnya tidak
banyak bangsa di dunia yang memiliki aksara, dan aksara lontaraq menjadi
tanggung jawab kita bersama semua, sehingga kita harapkan festival yang kita
lakukan setiap tahun ini akan menjadi bagian dari upaya penyelamatan warisan
dan nilai-nilai luhur masyarakat Sulsel,” kata Upi.
Ia menambahkan, seminar
nasional ini merupakan seminar aksara lontaraq yang kedua, dimana pada 2020
lalu, juga dilakukan seminar internasional aksara lontaraq yang dihadiri 11
negara dan diikuti 1.865 perserta.
“Tahun ini fokus pada
Perda semua aktivitas dan kegiatan kita serahkan kepada DPRD Sulsel dan Pak
Gubernur untuk mengawal rekomendasi tahun lalu, agar Perda Aksara Lontaraq itu
bisa terwujud,” kata Upi.
Ia berharap kedepannya
melalui Perda Akasara Lontaraq, maka masyarakat Sulsel dari generasi ke
generasi akan bangga dengan kebudayaan aksara lontaraq yang dimiliki.
Seminar Festival Aksara
Lontaraq (FALAQ) 2 Tahun 2021, yang dipandu Rusdin Tompo (pegiat literasi dan
juga penulis buku di Sulawesi Selatan), menampilkan beberapa pembicara, yaitu Gubernur
Sulsel diwakili Asisten Administrasi Tautoto Tana Ranggina Sarongallo, Ketua
DPRD Sulawesi Selatan, Andi Ina Kartika Sari, pakar filologi dan penulis Naskah
La Galigo dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Nurhayati Rahman.
Pembicara lain, Yudistira
Sukatanya (Kurator Festival Aksara Lontaraq), Syahriar Tato, akademisi dari
Unhas Dr Supa Atha’na, Dr Ery Iswari, akademisi dari Universitas Negeri
Makassar Prof Kembong Daeng, serta beberapa budayawan dari berbagai latar
belakang daerah yang secara khusus datang ke Makassar.
Budayawan yang hadir
antara lain pembaca sastra daerah Dr Suradi Yasil membaca sastra Kalindaqda
dari Mandar, Syaril Daeng Nassa membaca Sastra Makassar Kelong, serta Yuddin
dari Kabupaten Bone membaca sastra Bugis Massureq. (asnawin)