------
Kamis, 16 September 2021
Mahasiswa
Minta BEM Unismuh Makassar Dihidupkan Kembali
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar Prof Ambo Asse mengundang lembaga kemahasiswaan se-Unismuh untuk
berdialog. Dialog dihelat di Ruang Rapat Senat Unismuh Menara Iqra Lantai 17,
Kamis, 16 September 2021.
Dialog ini bertujuan mensosialisasikan
nilai-nilai dasar Unismuh Makassar dan berbagai kebijakan kampus yang dinilai
penting untuk dipahami oleh para aktivis lembaga kemahasiswaan.
Memanfaatkan momentum
tersebut, salah seorang perwakilan mahasiswa yaitu Ketua Badan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (FEB) Unismuh Makassar, Andi Yahyatullah, mengusulkan agar Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Unismuh Makassar diaktifkan kembali.
“BE universitas perlu
dihidupkan kembali agar mahasiswa lebih mudah menyalurkan aspirasinya kepada
pimpinan universitas,” kata Andi Yahyatullah.
Meski tak merespon secara
langsung, namun Rektor Unismuh menegaskan mendukung semua langkah yang
dilakukan lembaga kemahasiswaan yang berorientasi mendukung cita-cita kampus
dalam mewujudkan akreditasi unggul.
“Semua lembaga kampus,
pikirannya harus berjalan seiring dengan harapan Universitas. Tidak boleh jalan
sendiri, atau bahkan kontraproduktif dengan harapan kampus,” kata Ambo Asse.
Unismuh Makassar, katanya,
adalah universitas yang berlandaskan Islam. Salah satu pembeda Unismuh dengan
kampus lainnya adalah Catur Dharma Perguruan Tinggi.
“Selain pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian pada masyarakat, di
Unismuh juga ada pembinaan dan pengamalan Al-Islam-Kemuhammadiyahan disingkat
AIK,” kata Ambo Asse yang merupakan Guru Besar Ilmu Hadits UIN Alauddin
Makassar.
Ambo Asse yang juga Ketua
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, mengatkan, Al-Islam dan Kemuhammadiyah
atau AIK intinya adalah Islam.
“Ajaran Islam, tidak ada
ajaran Muhammadiyah, yang ada adalah ajaran Islam sesuai tuntunan Al-Qur’an dan
Sunnah Rasulullah,” tegas Ambo Asse.
Oleh karena itu, Ambo
Asse berpesan agar para mahasiswanya menjalankan ajaran Islam dalam memimpin
lembaga kemahasiswaan. Ia mencontohkan pengamalan Islam itu antara lain dengan
menjaga kebersihan sekretariat lembaga kemahasiswaan.
“Universitas sudah memfasilitasi
dengan membangun gedung kemahasiswaan tiga lantai. Tapi kalau tidak dijaga
kebersihannya, hal itu menjadi salah satu bukti kurangnya rasa syukur,” jelas
Ambo.
Pembatasan
Waktu
Selain menegaskan
nilai-nilai dasar Unismuh, Ambo Asse juga mengingatkan beberapa regulasi yang
perlu diindahkan para aktivis lembaga kemahasiswaan.
“Semua yang bekerja di
Unismuh, baik dosen maupun karyawan senantiasa berorientasi untuk kepentingan
mahasiswa, mulai dari penyambutan maba hingga wisuda, termasuk regulasi yang
dibuat oleh kampus semua demi kebaikan mahasiswa sendiri,” ujar nakhoda Unismuh
ini.
Salah satunya aturan
pembatasan waktu melaksanakan kegiatan dalam kampus. Civitas akademika Unismuh
diperkenankan melaksanakan kegiatan dalam kampus mulai pukul 06.30 hingga 20.00
Wita.
“Khusus mahasiswa yang
tinggal di dalam asrama, seperti Ma’had Al-Birr dan Pendidikan Ulama Tarjih
Muhammadiyah, diperkenankan belajar malam hingga pukul 21.30,” jelas Ambo Asse.
Rektor juga mengingatkan
pentingnya mahasiswa memperhatikan batas akhir semester dalam proses
penyelesaian studi. Untuk semester ganjil, batas akhirnya Februari tahun
berjalan, sedangkan untuk semester genap, berakhir 31 Agustus.
“Jika pelaksanaan ujian
hasil dan yudisium melewati batas tersebut, maka mahasiswa tetap berkewajiban
menunaikan pembayaran SPP semester selanjutnya,” tandasnya.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Rektor I Dr Abdul Rakhim Nanda, WR II Dr Andi Sukri Syamsuri, WR III Dr Muhammad Tahir, dan WR IV Drs Mawardi Pewangi MPdI, paraa Wakil Dekan III dan para Wakil IV, para ketua dan perwakilan BEM fakultas, serta perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) se-Unismuh. (asnawin)
Baca juga:
Pengurus BEM PTM se-Indonesia Silatnas di Unismuh Makassar
Empat Ciri Khas Mahasiswa Unismuh