-------
Kamis, 23 September 2021
Perguruan
Yapti Jeneponto akan Bangun Laboratorium Pertanian
JENEPONTO,
(PEDOMAN KARYA). Yayasan Pendidikan Turatea Indonesia
(Yapti) Jeneponto akan membangun laboratorium pertanian di daerah Kecamatan Bonto
Tangnga, Jeneponto.
Pihak yayasan sudah
menyiapkan lahannya dan juga sudah mengundang Kepala Lembaga Layanan Pendidikan
Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi
Tenggara (Sultanbatara), Prof Jasruddin Malago, meninjau lokasi pembangunan laboratorium
pertanian tersebut, Jumat, 17 September 2021.
“Laboratorium pertanian
ini akan kami bangun dalam waktu dekat. lokasinya di Kecamatan Bonto Tangnga, tepatnya
di perbukitan Taman Tayuta,” kata Ketua Yayasan Yapti Drs H Anwar Rivai, kepada
wartawan di Jeneponto.
Laboratorium pertanian
itu terletak di sebuah taman seluas empat hektar yang ditumbuhi berbagai macam tanaman
antara pohon mangga, jeruk, dan pohon bambu Jakarta.
Prof Jasruddin mengatakan
lokasi laboratorium tersebut sangat tepat, karena berada di lokasi yang
dikelilingi pepohonan, apa lagi memiliki tanah persawahan dan perkebunan yang
nantinya bisa menjadi percontohan.
Laboratorium sebagai
pusat kajian pertanian, katanya, akan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian,
sekaligus kualitas akan dapat dijaga secara berkelanjutan. Keberadaan laboratorium
pertanian itu, dengan sendirinya akan mendorong meningkatnya kesejahteraan
masyarakat, khususnya petani.
“Petani-petani ini akan
melahirkan produk-produk unggulan hasil silang dan percobaan laboratorium yang
berfokus bukan hanya pada hasil, tapi juga pada proses pembenihan,” kata Jasruddin.
Untuk meningkatksn
kesejahteraan petani ini, tak hanya perlu bibit unggul, pemupukan sempurna,
serta ketersediaan air, melainkan petani juga harus diajarkan untuk mengetahui
hama penyakit dan penanggulangannya yang sampai saat ini masih menjadi musuh
bagi petani.
Selama ini petani hanya
tahu bercocok-tanam. Bila ada serangan hama mereka hanya pasrah dengan kondisi
itu.
“Jika ada laboratorium,
petani akan belajar keluar dari siklus hama tersebut. Tak hanya itu, mereka pun
akan bisa melahirkan varian-varian baru untuk meningkatkan produktivitasnya,” papar
Jasruddin.