--------
Ahad, 12 September 2021
Terima
Penghargaan dari RRI Makassar, Rusdin Tompo Ceritakan Program Bincang-bincang “Beranda
RT”
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Rusdin Tompo bersama beberapa elemen masyarakat lainnya menerima penghargaan dari Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Makassar saat acara Pergelaran Seni dan Penyulutan Obor Tri Prasetya RRI, di Auditorium Arsyad Subik RRI Makassar, Sabtu malam, 11 September 2021.
Penghargaan diberikan
kepada mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan
itu karena dinilai punya dedikasi terhadap RRI Makassar dalam program
bincang-bincang “Beranda Pak RT.”
Program bincang-bincang “Beranda
Pak RT” disiarkan sejak tahun 2015 melalui RRI Pro1 94,4 FM, setiap hari Rabu.
Dalan acara berdurasi satu jam itu, dia bertindak sebagai host atau tuan rumah.
“Alhamdulillah, terima
kasih RRI Makassar yang sudah mewujudkan mimpi saya punya acara sendiri,”
ungkap aktivis dan penggiat literasi itu usai menerima penghargaan yang
diserahkan langsung oleh Kepala RRI Makassar, Muhammad Lahar Rudiyarso.
Sejak menjadi komisioner
KPID Sulawesi Selatan selama dua periode (2007-2010, dan 2011-2014), dia pernah
melontarkan keinginan punya program yang memakai namanya, mirip program “Mata
Najwa” yang dibawakan Najwa Shihab, dan program “Kick Andy” yang dibawakan Andy
F Noya.
Rusdin mengaku cita-citanya
sederhana saja, yaitu dia hanya mau membuktikan bahwa dia tak cuma bisa bicara
tentang program sehat tapi bisa mewujudkannya.
“Jadi, Beranda Pak RT itu
ya berandanya Rusdin Tompo. RT itu singkatan dari nama saya, Rusdin Tompo,”
jelas Rusdin.
Gayung bersambut. Secara
kebetulan, Ibu Arwinny Puspita, Kabid Programa Siaran RRI akan mengikuti Diklat
PIM III. Konsep “Beranda Pak RT” lalu diusulkan sebagai proyek perubahan oleh
Arwinny Puspita dan disetujui. Program ini kemudian diluncurkan oleh Walikota
Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, tahun 2015.
Sebelum siaran perdana
yang dilakukan secara live outdoor dari Kelurahan Karuwisi, Kecamatan
Panakkukang, terlebih dahulu diadakan penandatanganan MoU antara Pemkot
Makassar dengan LPP RRI Makassar.
Pembubuhan tanda tangan
dilakukan oleh Danny Pomanto, selaku Walikota Makassar, dan La Sirama, Kepala
Stasiun RRI Makassar.
Program “Beranda Pak RT”
punya banyak tujuan, di antaranya membangun sinergitas dengan Pemda guna
mengedukasi warga terkait program Makassarta' Tidak Rantasa, juga sebagai cara
RRI membangun jejaring dan menggaet pendengar baru.
Setiap kali sebelum
siaran, Arwinny Puspita dan Produsen Program, Bahtiar, kerap melakukan
observasi lapangan, terutama jika siaran outdoor. Acara ini dikemas ringan,
diselingi lagu yang dibawakan para tamu dengan iringan Mulyono Dg Tunru.
Tamu-tamu “Beranda Pak RT”,
tak hanya bicara tentang program kebersihan kota, juga tentang urban farming,
penanganan masalah sosial berbasis masyarakat, UMKM, dan pendidikan politik
pada akar rumput ketika menjelang pemilukada.
Para tamu terdiri dari
Ketua RT/RW, Lurah, Camat, pelaku UMKM, Bhabinkamtibmas, atau narasumber yang
relevan dengan topik bahasan.
“Sayang, acara ini vakum
sejak diberlakukan pembatasan sosial saat PSBB, Maret 2020 lalu,” ungkap Rusdin
Tompo, yang belum lama diberi amanah sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Forum
Komunikasi Pemerhati (FKP) Radio Republik Indonesia (RRI).
Tambah
Konten Bermanfaat
Kepala RRI Makassar,
Muhammad Lahar Rudiyarso, saat memberi sambutan sebelum Penyulutan Obor Tri Prasetya
RRI, mengatakan bahwa suatu kebanggaan bagi angkasawan dan angkasawati RRI
mampu terus mengudara menjaga NKRI.
Dalam usia 76 tahun ini,
imbuhnya, RRI Makassar akan menambah konten-konten siaran yang semakin
bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi saat pandemi Covid-19 ini, RRI dituntut
memberi informasi yang dapat membantu memulihkan kondisi masyarakat.
Penyulutan Obor Tri
Prasetya RRI merupakan prosesi rutin pada setiap peringatan Hari Radio, 11
September. Tahun ini, peringatan 76 tahun RRI bertema “Tangguh, Tumbuh Sehat
dan Kuat, Suarakan Indonesia.”
Hadir dalam acara ini,
pejabat struktural lingkup RRI Makassar, angkasawan dan angkasawati RRI
Makassar, mantan penyiar, dan fans yang tergabung dalam FKP. Juga hadir tiga
mantan Kepsta RRI Makassar, yakni La Sirama, Maladi Amin, dan Sofrani Razak. (asnawin)