SEMINAR BAHASA ARAB. Akademisi dari Arab Saudi yang kini menjabat Direktur Institut Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (IIPIA) Jakarta, Dr Umar Bin Hamad Asswaidan, tampil sebagai pembicara pada seminar internasional Bahasa Arab, yang digelar Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, 11 September 2021. (ist)
--------
Sabtu, 11 September 2021
Umar
bin Hamad: Harus Bisa Berbahasa Arab untuk Memahami Al-Qur’an
Unismuh
Makassar Gelar Seminar Internasional Bahasa Arab
“Tapi mempelajari Bahasa
Arab itu tidak mudah, apalagi bagi penutur non-Arab,” kata akademisi dari Arab
Saudi yang kini menjabat Direktur Institut Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab
(IIPIA) Jakarta, Dr Umar Bin Hamad Asswaidan.
Hal itu ia kemukakan saat
tampil sebagai pembicara pada Seminar Internasional yang digelar Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh
Makassar, Sabtu, 11 September 2021.
Seminar internasional itu
dibuka oleh Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan
Unismuh yaitu para wakil rektor, para dekan, para ketua lembaga tingkat
universitas, serta para dosen dan mahasiswa Ma’had Al-Birr yang menjadi peserta
seminar.
Umar Bin Hamad memberikan
beberapa tips mempelajari Bahasa Arab, yaitu pertama, senantiasa memohon kepada
Allah, memohon supaya dimudahkan dalam mempelajarinya.
“Kedua, senantiasa
mempraktekkannya. Jika belajar Bahasa Arab, coba simpan dulu bahasa lain yang
anda ketahui. Fokus praktekkan Bahasa Arab terlebih dahulu,” kata Umar yang
berbicara dalam Bahasa Arab dan diterjemahkan oleh Direktur Ma’had Al-Birr
Unismuh Makassar, Lukmar Abdul Samad.
Ketiga, katanya, biasakan
diri menulis Bahasa Arab, karena menulis adalah salah satu strategi efektif
untuk mudah mengingat apa yang kita pelajari.
“Tips selanjutnya yaitu
sering mendengar orang yang berbicara dalam bahasa Arab, di radio, di televisi,
atau media sosial. Keterampilan bercakap yang baik, bermula dari keterampilan
mendengar,” kata Umar.
Umar yang baru empat bulan
menjabat Direktur IIPIA Jakarta, memuji kiprah Unismuh Makassar sebagai salah
satu universitas besar di Indonesia. Ia salut dengan kemampuan Unismuh membina
berbagai fakultas yang dibutuhkan umat, baik berbasis ilmu umum maupun ilmu agama.
Meskipun baru empat bulan
berada di Indonesia, Umar mengaku tidak pernah merasa sebagai orang asing.
“Beliau merasa dianggap
seperti saudara sendiri. Setiap pesantren dan ma’had yang beliau kunjungi di
Indonesia, beliau selalu disambut dengan kehangatan dan senyuman kegembiraan,”
ungkap Lukman Abdul Shamad, menerjemahkan ucapan Umar bin Hamad Asswaidan. (asnawin)